Kiai Marzuki Mustamar: Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur Jadi Acuan


 Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, telah menegaskan urgensi dari Bahtsul Masail. Ia menyatakan bahwa peranan yang krusial dari organisasi NU adalah memberikan solusi terhadap berbagai persoalan keagamaan dalam masyarakat. Pernyataan ini diungkapkan ketika ia memberi sambutan pada acara Silaturrahim Ulama PWNU Jatim dan Bahtsul Masail di aula KH Bisri Syansuri pada Selasa (29/08/2023).


"Meskipun pendidikan, ekonomi, dan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh kami mungkin belum sebaik di wilayah lain, jika kita mampu menyelesaikan urusan agama masyarakat, maka PWNU Jatim telah mencapai keberhasilan sebesar 50 persen," katanya.


Kiai Marzuki mengemukakan keinginannya agar meskipun pendidikan dan ekonomi komunitas NU berkembang, tetapi ibadah mereka tetap tepat. Oleh karena itu, program keseluruhan di PWNU Jatim difokuskan pada Bahtsul Masail. Beberapa wilayah mengandalkan hasil Bahtsul Masail dari PWNU Jatim untuk menyelesaikan masalah hukum Islam, seperti ketika ada kontroversi mengenai kehalalan vaksin Covid-19.


"Ketika ada diskusi tentang mata uang kripto, PWNU DKI Jakarta punya pandangan, PWNU DIY punya pandangan, dan pada akhirnya yang menjadi acuan adalah pandangan dari Jatim. Banyak hal yang ditunggu dari Jatim," jelasnya.


Walaupun bukan bagian dari jajaran Syuriah, Kiai Marzuki mendapatkan banyak pertanyaan. Ini karena di Jatim, tidak hanya jajaran Syuriah yang dianggap memiliki keilmuan, tetapi juga jajaran Tanfidziyah. Contohnya, Ustadz Abdus Somad mengajukan pertanyaan mengenai dalil tahlil tujuh hari kepada PWNU Jatim. Baru-baru ini, Ustadz Hanan Attaki juga mengunjungi Ketua PWNU Jatim.


"Jadi, di bidang keagamaan, Jatim benar-benar menjadi acuan. Meskipun dari segi lain, PWNU Jatim mungkin kalah dengan wilayah lain, saya berharap bahwa dalam hal keagamaan dan pemahaman terhadap kitab kuning, PWNU tetap menjadi yang terdepan," tambahnya.


Oleh karena itu, Kiai Marzuki menganggap kegiatan Bahtsul Masail sangat penting. Peran pesantren salaf dalam menghasilkan santri yang mampu memahami kitab kuning juga dianggap sangat krusial. "Jika Bahtsul Masail membahas isu-isu nasional, saya berharap hasilnya bisa ditegaskan lagi di Munas. Jika hasilnya belum cukup kuat, maka akan diperkuat di bawah Muktamar," tegasnya.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kiai Marzuki Mustamar: Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur Jadi Acuan"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.