Ihya Ulumuddin: Mengapa Ilmu Merupakan Kunci Kehidupan?

Imam Al Ghazali menuliskan dalam kitabnya Ihya Ulumuddin:

  • وَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ {قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يعلمون والذين لا يعلمون}

Artinya: "Dan Allah SWT berfirman, 'Katakanlah: 'Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?'" (Az-Zumar: 9)

  • وَقَالَ تَعَالَى {إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ العلماء}

Artinya: "Dan Allah SWT berfirman, 'Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmulah yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya." (Fatir: 28)

  • وقال تعالى {قل كفى بالله شهيداً بيني وبينكم ومن عنده علم الكتاب}

Artinya: "Dan Allah SWT berfirman, 'Katakanlah: 'Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu, dan orang yang memiliki ilmu tentang kitab itu.'" (Ar-Ra'd: 43)

  • وقال تعالى {قال الذي عنده علم من الكتاب أنا آتيك به}

Artinya: "Dan Allah SWT berfirman, "Orang yang memiliki ilmu dari kitab itu berkata: 'Aku akan membawanya kepadamu'." (Al-Baqarah: 248)

  • وقال عز وجل {وقال الذين أوتوا العلم ويلكم ثواب الله خير لمن آمن وعمل صالحاً}

Artinya: "Dan Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang diberi ilmu berkata: 'Celakalah kamu! Balasan Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh.'" (An-Nisa: 134)

  • وتلك الأمثال نضربها للناس وما يعقلها إلا العالمون}

Artinya: "Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami jadikan untuk manusia, dan tidak akan memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (Al-Ankabut: 43)

  • وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ}

Artinya: "Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan kepada orang-orang yang berwenang di antara mereka, niscaya orang-orang yang dapat mengambil keputusan dari mereka akan mengetahuinya." (An-Nisa: 83)

  • يا بني آدم قد أنزلنا عليكم لباسا يواري سوءاتكم يعني العلم وريشاً يعني اليقين ولباس التقوى يعني الحياء

Artinya: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untukmu yang menutupi auratmu. Yaitu, ilmu sebagai pakaian, keyakinan sebagai bulu (yang indah), dan rasa malu sebagai pakaian taqwa." (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)

  • ولقد جئناهم بكتاب فصلناه على علم}

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan kepada mereka sebuah kitab yang Kami turunkan dengan penuh hikmah." (Al-Qasas: 49)

  • فلنقصن عليهم بعلم}

Artinya: "Maka, akan Kami ceritakan kepada mereka dengan penuh ilmu." (Al-Qasas: 50)

  • بل هو آيات بينات في صدور الذين أوتوا العلم}

Artinya: "Sebenarnya, (Al-Quran) adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu." (Al-'Ankabut: 49)

  • خلق الإنسان علمه البيان}

Artinya: "Allah menciptakan manusia dan mengajarkannya berbicara." (Ar-Rahman: 4)

  • وَأَمَّا الْأَخْبَارُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ (١)

Artinya: "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikannya, maka Allah akan memahaminya dalam agama dan Allah akan menginspirasi dirinya untuk mengambil jalan yang lurus.'" (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)

  • وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (٢)

Artinya: "Rasulullah SAW bersabda, 'Para ulama adalah pewaris para nabi.'" (Hadits Riwayat Abu Daud)

Ayat-ayat dan hadits di atas dengan jelas menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Allah SWT sendiri yang menegaskan bahwa terdapat perbedaan fundamental antara orang yang berilmu dan yang tidak. Orang yang berilmu memiliki ketakwaan yang lebih tinggi, mampu memahami pesan-pesan Allah dalam Al-Quran, dan berperan penting dalam menyelesaikan masalah dan memberikan solusi.

Lebih dari itu, ilmu pengetahuan membuka mata kita untuk melihat keutamaan dan pahala akhirat yang lebih besar dibandingkan dengan kenikmatan duniawi. Ilmu mendorong kita untuk merenungkan kehidupan setelah kematian dan memotivasi kita untuk beribadah dan beramal saleh.

Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW menekankan bahwa orang yang dikehendaki Allah kebaikannya akan diberi pemahaman agama dan jalan yang lurus. Para ulama juga diibaratkan sebagai pewaris para nabi, yang memiliki peran penting dalam mewariskan dan meneruskan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para nabi.

Dalam konteks modern, akses terhadap ilmu pengetahuan semakin mudah. Namun, kita harus tetap memilih dan memilah ilmu yang bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Menuntut ilmu merupakan tanggung jawab bersama, baik individu, masyarakat, maupun pemerintah. Penting untuk menanamkan kecintaan pada ilmu pengetahuan sejak dini, sehingga kita dapat membangun peradaban yang maju, berakhlak mulia, dan penuh dengan kasih sayang.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita hidayah dan keberkahan dalam menuntut ilmu.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Ihya Ulumuddin: Mengapa Ilmu Merupakan Kunci Kehidupan?"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.