Apakah Bolehkah Berihram Haji atau Umrah Tanpa Mandi Dahulu?

Sebelum memasuki keadaan ihram untuk melaksanakan haji atau umrah, mandi ihram adalah salah satu ritual suci yang dianjurkan dalam agama Islam. Ini dilakukan untuk membersihkan diri dan mempersiapkan diri secara spiritual sebelum memasuki ibadah yang mulia tersebut.

Namun, seringkali ada pertanyaan apakah ihram tetap sah meskipun seseorang tidak mandi sebelumnya. Menurut ulama mazhab Syafi'i, mandi sebelum ihram itu dianjurkan, tetapi tidak wajib. Jadi, meskipun tidak mandi, ihram seseorang tetap sah.

Hal ini berdasarkan keterangan Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu', di mana ia menjelaskan bahwa anjuran mandi sebelum ihram didasarkan pada anjuran Rasulullah saw dan kebiasaan para sahabat. Tujuan mandi ihram adalah untuk membersihkan diri dari kotoran dan mempersiapkan diri secara spiritual untuk memasuki ibadah haji atau umrah dengan suci dan bersih.

Menurut Ibnu Munzir, ulama-ulama juga sepakat bahwa mandi ihram itu tidak wajib. Artinya, meskipun seseorang tidak mandi sebelum berihram, ihramnya tetap sah. Hal ini menunjukkan bahwa mandi ihram hanyalah dianjurkan, bukan wajib.

Sebenarnya, mandi ihram memiliki makna yang lebih dalam. Selain membersihkan diri secara fisik, mandi ihram juga merupakan simbol persiapan diri secara spiritual untuk menyambut pengampunan dosa dan pahala yang berlimpah dari Allah swt.

Kesucian hati dan jiwa sangat penting dalam menjalankan ibadah haji dan umrah dengan penuh khusyuk dan ikhlas. Mandi ihram adalah langkah awal dalam proses penyucian diri, baik secara fisik maupun spiritual, untuk meraih ridha dan rahmat Allah swt.

Dengan demikian, mandi ihram adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun dianjurkan, mandi ihram tidak diwajibkan. Ihram seseorang tetap sah meskipun tidak mandi sebelumnya.

Ibaroh

Kitab al-Majmu' Syarah al-Muhadzab:

اتفق العلماء على أنه يستحب الغسل عند إرادة الإحرام بحج أو عمرة أو بهما؛ سواء كان إحرامه من الميقات الشرعي أو غيره

Artinya: "Para ulama sepakat bahwa dianjurkan mandi ketika ingin berihram untuk haji, umrah, atau keduanya; baik ihramnya dari miqat yang disyariatkan atau selainnya,". [Imam Nawawi, al-Majmu' Syarah al-Muhadzab, Jilid VII, [Beirut: Darul Kutub Ilmiyah, 1978] halaman 212].

kitab al-Ijma' li Ibnu Mundzir, halaman 51;

 وأجمعوا على أن الاغتسال للإحرام غير واجب (٥)، وانفرد الحسن البصري وعطاء (٦) وأجمعوا على أن الإحرام جائزٌ بغير اغتسال

Artinya: "Dan ulama semua sepakat bahwa mandi untuk ihram tidak wajib (5), dan hanya al-Hasan al-Basri dan Atha' (6) yang berbeda pendapat. Dan ulama sepakat bahwa ihram boleh [tetap sah] meskipun tidak mandi." [Ibnu Munzir, al-Ijma' li Ibnu Mundzir, [Arab Saudi; Darul Muslim, 2004] halaman 51].

Kitab  I`tina' fi al-farqi wa al- Istisna':

يستوي في ذلك الرجل والمرأة والصبي وإن كانت المرأة حائضاً أو نفساً، لأن مقصود هذا الغسل التنظيف وقطع الرائحة الكريهة ودفع أذاها عن الناس عند اجتماعهم.

Artinya: "Hukum mandi ihram sama bagi pria, wanita, dan anak laki-laki, meskipun wanita sedang haid atau nifas. Hal ini karena tujuan mandi ihram adalah untuk membersihkan diri, menghilangkan bau badan yang tidak sedap, dan mencegah gangguan bagi orang lain saat berkumpul." [Badruddin Muhammad Ibnu-Sulaiman, I`tina' fi al-farqi wa al- Istisna', (Beirut : Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah, 1991) halaman 365].

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mandi ihram sebelum melaksanakan haji atau umrah adalah dianjurkan, tetapi tidak wajib. Meskipun tidak mandi, ihram seseorang tetap sah.

Mandi ihram memiliki makna yang lebih dalam, yaitu sebagai persiapan diri secara fisik dan spiritual untuk memasuki ibadah haji atau umrah dengan suci dan bersih. Kesucian hati dan jiwa sangat penting dalam menjalankan ibadah tersebut dengan penuh khusyuk dan ikhlas.

Dengan memahami pentingnya mandi ihram dan menjalankannya sesuai dengan sunnah, kita dapat meraih ridha dan rahmat Allah swt dalam menjalankan ibadah haji dan umrah. Semoga kita semua dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan baik dan mendapatkan manfaat yang besar dari perjalanan spiritual ini.

Disadur dari NU Online

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Apakah Bolehkah Berihram Haji atau Umrah Tanpa Mandi Dahulu?"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.