Skip to content

surauEMKA

مَا زِلتَ طالبًا

Menu
  • Home
  • Pendidikan
  • Ke-NU-an
  • Bahtsul Masail
  • PKB
  • Kitab Kuning
    • Ihya Ulumuddin
    • Nashoihul Ibad
    • Idhotun Nasyiin
    • Jurumiyah
    • Alala
    • Akhlaq lil Banin
Menu
Ihya Ulumuddin

Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 7)

Posted on October 29, 2025December 17, 2025 by Pengging Suluhbumi
Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
لَمَوْتُ Lam (penekanan) + Isim (mati) Sungguh kematian
قَبِيلَةٍ Isim (kabilah/suku) satu kabilah/suku
أَيْسَرُ Isim tafdhil (lebih mudah) lebih mudah
مِنْ Huruf jar (dari) dari
مَوْتِ Isim (kematian) kematian
عَالِمٍ Isim (orang alim/berilmu) seorang alim
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ لَمَوْتُ قَبِيلَةٍ أَيْسَرُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ (٢) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Sungguh kematian satu kabilah lebih mudah daripada kematian seorang alim.” (2)

Penjelasan:
Hadis ini menekankan betapa besar nilai seorang alim (orang yang berilmu) dalam Islam. Kematian seorang alim dianggap lebih besar dampaknya daripada kematian seluruh kabilah. Hal ini karena seorang alim adalah pewaris para nabi, yang membawa cahaya ilmu, petunjuk, dan pemahaman agama kepada umat. Kehilangan seorang alim berarti kehilangan sumber ilmu yang dapat membimbing masyarakat menuju kebaikan dan menjauhkannya dari kesesatan. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin sangat menekankan pentingnya ulama sebagai lentera umat. Beliau menjelaskan bahwa ulama adalah orang-orang yang memahami hakikat kebenaran, membimbing manusia kepada Allah, dan menjaga syariat-Nya. Kematian mereka adalah kerugian besar bagi umat karena dapat membuka pintu kebodohan dan bid’ah.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
عَلَيْهِ Huruf jar + dhamir (padanya) padanya
الصَّلَاةُ Isim (shalawat) shalawat
وَالسَّلَامُ Huruf athaf + isim (salam) dan salam
النَّاسُ Isim (manusia) Manusia
مَعَادِنُ Isim jamak (tambang-tambang) adalah tambang-tambang
كَمَعَادِنِ Huruf kaf (seperti) + isim jamak (tambang-tambang) seperti tambang-tambang
الذَّهَبِ Isim (emas) emas
وَالْفِضَّةِ Huruf athaf + isim (perak) dan perak
فَخِيَارُهُمْ Fa (maka) + isim jamak (pilihan mereka) maka sebaik-baik mereka
فِي Huruf jar (di) di
الْجَاهِلِيَّةِ Isim (masa jahiliyah) masa jahiliyah
خِيَارُهُمْ Isim jamak (pilihan mereka) adalah sebaik-baik mereka
فِي Huruf jar (di) di
الْإِسْلَامِ Isim (Islam) masa Islam
إِذَا Adat syarat (jika) jika
فَقِهُوا Kata kerja lampau jamak (mereka memahami/berilmu) mereka berilmu
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ النَّاسُ مَعَادِنُ كَمَعَادِنِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ فَخِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا (٣) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia itu ibarat tambang, seperti tambang emas dan perak. Maka sebaik-baik mereka di masa jahiliyah adalah sebaik-baik mereka di masa Islam, jika mereka berilmu (memahami agama).” (3)

Penjelasan:
Hadis ini membandingkan manusia dengan tambang yang memiliki potensi berharga, seperti emas dan perak. Ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki fitrah dan kualitas dasar yang berbeda. Bagian penting dari hadis ini adalah syarat “إِذَا فَقِهُوا” (jika mereka berilmu/memahami agama). Ini menegaskan bahwa potensi dan kebaikan seseorang, meskipun sudah ada sejak masa jahiliyah, baru akan sempurna dan dihargai sepenuhnya dalam Islam jika diiringi dengan pemahaman agama yang benar. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin sering mengulas tentang pentingnya ilmu sebagai penyempurna akhlak dan amal. Ilmu adalah cahaya yang membimbing potensi kebaikan manusia agar dapat berkembang sesuai syariat dan mendatangkan manfaat yang besar. Tanpa ilmu, potensi kebaikan bisa terarah pada hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
يُوزَنُ Kata kerja pasif mudhari’ (akan ditimbang) Akan ditimbang
يَوْمَ Isim (hari) pada hari
الْقِيَامَةِ Isim (kiamat) Kiamat
مِدَادُ Isim (tinta) tinta
الْعُلَمَاءِ Isim jamak (para ulama) para ulama
بِدَمِ Huruf ba’ (dengan) + isim (darah) dengan darah
الشُّهَدَاءِ Isim jamak (para syuhada) para syuhada
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ يُوزَنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِدَادُ الْعُلَمَاءِ بِدَمِ الشُّهَدَاءِ (٤) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Pada hari Kiamat, akan ditimbang tinta para ulama dengan darah para syuhada.” (4)

Penjelasan:
Hadis ini menunjukkan keutamaan ilmu dan para ulama yang sangat tinggi, bahkan setara atau sebanding dengan pengorbanan para syuhada. Tinta ulama melambangkan ilmu, tulisan, dan dakwah yang mereka lakukan untuk membimbing umat. Sedangkan darah syuhada melambangkan pengorbanan jiwa demi membela agama. Keduanya adalah bentuk jihad fi sabilillah yang sangat mulia. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin mengupas tuntas tentang jihad. Beliau tidak hanya membahas jihad fisik, tetapi juga jihad melawan hawa nafsu dan jihad dengan ilmu. Dalam pandangannya, ilmu adalah senjata terpenting untuk melawan kebodohan dan kesesatan, sehingga ulama yang menyebarkan ilmu adalah mujahid yang sangat berjasa bagi agama. Tinta ulama yang berisi hikmah dan petunjuk dapat menghidupkan hati yang mati dan menyelamatkan umat dari kesesatan, sama pentingnya dengan darah syuhada yang mempertahankan eksistensi agama.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
مَنْ Isim syarat (siapa saja) Siapa saja
حَفِظَ Kata kerja lampau (menghafal) menghafal
عَلَى Huruf jar (atas) atas
أُمَّتِي Isim (umatku) umatku
أَرْبَعِينَ Isim (empat puluh) empat puluh
حَدِيثًا Isim (hadis) hadis
مِنَ Huruf jar (dari) dari
السُّنَّةِ Isim (sunnah) Sunnah
حَتَّى Huruf jar (hingga) hingga
يُؤَدِّيَهَا Kata kerja mudhari’ (ia menyampaikannya) ia menyampaikannya
إِلَيْهِمْ Huruf jar + dhamir (kepada mereka) kepada mereka
كُنْتُ Kata kerja lampau (aku adalah) aku akan menjadi
لَهُ Huruf jar + dhamir (baginya) baginya
شَفِيعًا Isim (pemberi syafaat) pemberi syafaat
وَشَهِيدًا Huruf athaf + isim (saksi) dan saksi
يَوْمَ Isim (hari) pada hari
الْقِيَامَةِ Isim (kiamat) Kiamat
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ مَنْ حَفِظَ عَلَى أُمَّتِي أَرْبَعِينَ حَدِيثًا مِنَ السُّنَّةِ حَتَّى يُؤَدِّيَهَا إِلَيْهِمْ كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا وَشَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ (٥) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang menghafal empat puluh hadis dari Sunnah untuk umatku hingga ia menyampaikannya kepada mereka, maka aku akan menjadi pemberi syafaat dan saksi baginya pada hari Kiamat.” (5)

Penjelasan:
Hadis ini menekankan pentingnya menghafal dan menyebarkan hadis Nabi ﷺ. Ini adalah bentuk menjaga sunnah dan menyampaikan ilmu kepada umat. Keutamaan yang dijanjikan, yaitu syafaat dan kesaksian Rasulullah ﷺ pada hari Kiamat, menunjukkan betapa besar pahala bagi mereka yang berkontribusi dalam menjaga dan menyebarkan ilmu hadis. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin berulang kali mengingatkan tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi ﷺ. Beliau menjelaskan bahwa Sunnah adalah jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memahami ajaran Islam secara holistik. Menghafal dan menyebarkan hadis adalah salah satu cara fundamental untuk memelihara dan melestarikan Sunnah tersebut, sehingga umat dapat terus mengambil petunjuk darinya.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
مَنْ Isim syarat (siapa saja) Siapa saja
حَمَلَ Kata kerja lampau (membawa/mengemban) mengemban
مِنْ Huruf jar (dari) dari
أُمَّتِي Isim (umatku) umatku
أَرْبَعِينَ Isim (empat puluh) empat puluh
حَدِيثًا Isim (hadis) hadis
لَقِيَ Kata kerja lampau (ia akan bertemu) ia akan bertemu
اللَّهَ Isim (Allah) Allah
عَزَّ Kata kerja lampau (mulia) Yang Maha Mulia
وَجَلَّ Kata kerja lampau (Agung) lagi Maha Agung
يَوْمَ Isim (hari) pada hari
الْقِيَامَةِ Isim (kiamat) Kiamat
فَقِيهًا Isim (faqih/ahli fikih) sebagai seorang ahli fikih
عَالِمًا Isim (alim/berilmu) lagi berilmu
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ مَنْ حَمَلَ مِنْ أُمَّتِي أَرْبَعِينَ حَدِيثًا لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقِيهًا عَالِمًا (٦) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang mengemban empat puluh hadis dari umatku, ia akan bertemu Allah Azza wa Jalla pada hari Kiamat sebagai seorang yang faqih dan alim.” (6)

Penjelasan:
Hadis ini memperkuat keutamaan menghafal dan mengamalkan empat puluh hadis. Istilah “حَمَلَ” (mengemban) bisa berarti menghafal, memahami, dan mengamalkannya. Balasannya adalah bertemu Allah sebagai seorang yang “فقيهًا عالمًا” (ahli fikih lagi berilmu), menunjukkan bahwa usaha ini akan menghasilkan pemahaman agama yang mendalam dan posisi yang mulia di sisi Allah. Imam Al-Ghazali, dalam Ihya’ Ulumiddin, selalu menekankan bahwa ilmu bukan hanya tentang hafalan, tetapi juga pemahaman (fikih) dan pengamalan. Seorang yang disebut ‘faqih’ adalah mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum-hukum Allah dan hikmah di baliknya, yang kemudian diwujudkan dalam amal perbuatannya. Mengemban 40 hadis berarti tidak hanya tahu teksnya, tetapi juga meresapi maknanya dan menjadikannya pedoman hidup.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
مَنْ Isim syarat (siapa saja) Siapa saja
تَفَقَّهَ Kata kerja lampau (memahami agama/berilmu) memahami agama
فِي Huruf jar (di) dalam
دِينِ Isim (agama) agama
اللَّهِ Isim (Allah) Allah
عَزَّ Kata kerja lampau (mulia) Yang Maha Mulia
وَجَلَّ Kata kerja lampau (Agung) lagi Maha Agung
كَفَاهُ Kata kerja lampau + dhamir (maka Allah mencukupinya) maka Allah mencukupinya
اللَّهُ Isim (Allah) Allah
تَعَالَى Kata kerja lampau (Maha Tinggi) Ta’ala
مَا Isim maushul (apa yang) apa yang
أَهَمَّهُ Kata kerja lampau + dhamir (membuatnya penting/mencemaskannya) mencemaskannya
وَرَزَقَهُ Huruf athaf + kata kerja lampau + dhamir (dan memberinya rezeki) dan memberinya rezeki
مِنْ Huruf jar (dari) dari
حَيْثُ Isim makan (tempat/arah) arah
لَا Huruf nafi’ (tidak) tidak
يَحْتَسِبُ Kata kerja mudhari’ (ia sangka/hitung) ia sangka
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ مَنْ تَفَقَّهَ فِي دِينِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كَفَاهُ اللَّهُ تَعَالَى مَا أَهَمَّهُ وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (٧) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang memahami agama Allah Azza wa Jalla, maka Allah Ta’ala akan mencukupinya apa yang mencemaskannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (7)

Penjelasan:
Hadis ini adalah motivasi yang kuat untuk mendalami ilmu agama (tafaqquh fiddin). Seseorang yang berilmu agama dijanjikan dua hal besar: pertama, Allah akan mencukupinya dari segala kekhawatiran dan kesulitan hidupnya; kedua, ia akan diberi rezeki dari jalan yang tidak pernah ia duga. Ini menunjukkan bahwa fokus pada ilmu agama akan membawa keberkahan dalam segala aspek kehidupan, baik dunia maupun akhirat. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin berulang kali menekankan bahwa ilmu yang paling utama adalah ilmu agama, karena ia membimbing manusia menuju kebahagiaan sejati. Beliau juga menjelaskan bahwa rezeki itu bukan hanya materi, tetapi juga ketenangan hati, hikmah, dan keberkahan dalam hidup. Seseorang yang sibuk mencari ilmu agama dengan niat ikhlas, Allah akan memudahkannya dalam urusan duniawinya karena ia telah mendahulukan prioritas yang benar di sisi Allah.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
أَوْحَى Kata kerja lampau (mewahyukan) Mewahyukan
اللَّهُ Isim (Allah) Allah
عَزَّ Kata kerja lampau (mulia) Yang Maha Mulia
وَجَلَّ Kata kerja lampau (Agung) lagi Maha Agung
إِلَى Huruf jar (kepada) kepada
إِبْرَاهِيمَ Isim (Ibrahim) Ibrahim
عَلَيْهِ Huruf jar + dhamir (padanya) padanya
السَّلَامُ Isim (salam) salam
يَا Huruf nida’ (wahai) Wahai
إِبْرَاهِيمُ Isim (Ibrahim) Ibrahim
إِنِّي Huruf taukid + dhamir (sesungguhnya aku) Sesungguhnya Aku
عَلِيمٌ Isim (Maha Mengetahui) Maha Mengetahui
أُحِبُّ Kata kerja mudhari’ (Aku mencintai) Aku mencintai
كُلَّ Isim (setiap) setiap
عَلِيمٍ Isim (orang yang berilmu) orang yang berilmu
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ أَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَا إِبْرَاهِيمُ إِنِّي عَلِيمٌ أُحِبُّ كُلَّ عَلِيمٍ (٨) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Azza wa Jalla mewahyukan kepada Ibrahim alaihissalam: ‘Wahai Ibrahim, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui, dan Aku mencintai setiap orang yang berilmu (alim).'” (8)

Penjelasan:
Hadis Qudsi ini menunjukkan kecintaan Allah secara langsung kepada orang-orang yang berilmu (alim). Karena Allah sendiri adalah Al-‘Alim (Yang Maha Mengetahui), maka wajar jika Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang berusaha untuk mengetahui, memahami, dan menyebarkan ilmu. Ini adalah dorongan yang luar biasa bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menyatakan bahwa ilmu adalah sifat yang paling mulia, karena ia adalah sifat Allah yang sempurna. Dengan berilmu, manusia dapat lebih mengenal Allah, memahami kebesaran-Nya, dan beribadah kepada-Nya dengan cara yang benar. Kecintaan Allah kepada orang yang berilmu adalah bukti bahwa ilmu adalah jalan utama untuk mendekatkan diri kepada-Nya.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
الْعَالِمُ Isim (orang alim/berilmu) Orang yang berilmu
أَمِينُ Isim (kepercayaan/amanah) adalah kepercayaan
اللَّهِ Isim (Allah) Allah
سُبْحَانَهُ Isim (Maha Suci-Nya) Maha Suci-Nya
فِي Huruf jar (di) di
الْأَرْضِ Isim (bumi) bumi
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ الْعَالِمُ أَمِينُ اللَّهِ سُبْحَانَهُ فِي الْأَرْضِ (٩) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yang berilmu adalah kepercayaan Allah Subhanahu di muka bumi.” (9)

Penjelasan:
Hadis ini menempatkan orang yang berilmu (alim) pada posisi yang sangat mulia dan bertanggung jawab. Mereka adalah “أَمِينُ اللَّهِ” (kepercayaan Allah), artinya mereka mengemban amanah besar untuk menjaga agama-Nya, menyebarkan petunjuk-Nya, dan membimbing manusia menuju kebenaran di muka bumi. Amanah ini sangat besar dan menunjukkan betapa pentingnya peran ulama dalam masyarakat. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin membahas secara mendalam tentang amanah ilmu. Beliau menjelaskan bahwa ilmu adalah amanah dari Allah yang harus dijaga, diamalkan, dan disebarkan dengan benar. Seorang alim yang tidak mengemban amanah ini dengan baik akan dimintai pertanggungjawaban yang berat. Posisi sebagai amanah Allah di bumi ini menuntut ketaqwaan, keikhlasan, dan keberanian untuk menyampaikan kebenaran, meskipun pahit.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
صِنْفَانِ Isim (dua golongan) Dua golongan
مِنْ Huruf jar (dari) dari
أُمَّتِي Isim (umatku) umatku
إِذَا Adat syarat (jika) jika
صَلَحُوا Kata kerja lampau jamak (mereka baik/benar) mereka baik
صَلَحَ Kata kerja lampau (baik/benar) maka baiklah
النَّاسُ Isim (manusia) manusia
وَإِذَا Huruf athaf + adat syarat (dan jika) dan jika
فَسَدُوا Kata kerja lampau jamak (mereka rusak) mereka rusak
فَسَدَ Kata kerja lampau (rusak) maka rusaklah
النَّاسُ Isim (manusia) manusia
الْأُمَرَاءُ Isim jamak (para pemimpin) Para pemimpin
وَالْفُقَهَاءُ Huruf athaf + isim jamak (para ahli fikih/ulama) dan para ahli fikih/ulama
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي إِذَا صَلَحُوا صَلَحَ النَّاسُ وَإِذَا فَسَدُوا فَسَدَ النَّاسُ الْأُمَرَاءُ وَالْفُقَهَاءُ (١٠) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Dua golongan dari umatku, jika mereka baik maka baiklah manusia, dan jika mereka rusak maka rusaklah manusia: para pemimpin dan para ulama (ahli fikih).” (10)

Penjelasan:
Hadis ini menyoroti dua pilar utama dalam masyarakat Islam yang menentukan baik atau buruknya umat secara keseluruhan: pemimpin (ulama) dan ulama (ahli fikih). Jika kedua golongan ini baik dan lurus, maka masyarakat akan mengikuti kebaikan mereka. Sebaliknya, jika keduanya rusak atau menyimpang, maka masyarakat pun akan ikut rusak. Ini adalah peringatan keras tentang tanggung jawab besar yang diemban oleh pemimpin dan ulama. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin banyak membahas tentang peran dan tanggung jawab ulama dan umara (pemimpin). Beliau menekankan bahwa kemaslahatan umat sangat bergantung pada sinergi dan kebaikan kedua kelompok ini. Ulama bertugas membimbing dengan ilmu dan spiritualitas, sementara umara memimpin dengan kekuasaan dan keadilan yang bersandar pada syariat. Jika salah satu atau keduanya menyimpang, maka akan terjadi kerusakan yang meluas.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
إِذَا Adat syarat (jika) Jika
أَتَى Kata kerja lampau (datang) datang
عَلَيَّ Huruf jar + dhamir (padaku) padaku
يَوْمٌ Isim (hari) suatu hari
لَا Huruf nafi’ (tidak) tidak
أَزْدَادُ Kata kerja mudhari’ (aku bertambah) aku bertambah
فِيهِ Huruf jar + dhamir (di dalamnya) di dalamnya
عِلْمًا Isim (ilmu) ilmu
يُقَرِّبُنِي Kata kerja mudhari’ + dhamir (yang mendekatkanku) yang mendekatkanku
إِلَى Huruf jar (kepada) kepada
اللَّهِ Isim (Allah) Allah
عَزَّ Kata kerja lampau (mulia) Yang Maha Mulia
وَجَلَّ Kata kerja lampau (Agung) lagi Maha Agung
فَلَا Fa (maka) + huruf nafi’ (tidak) maka tidak
بُورِكَ Kata kerja pasif lampau (diberkahi) diberkahi
لِي Huruf jar + dhamir (bagiku) bagiku
فِي Huruf jar (di) pada
طُلُوعِ Isim (terbitnya) terbitnya
شَمْسِ Isim (matahari) matahari
ذَلِكَ Isim isyarah (itu) hari itu
الْيَوْمِ Isim (hari) hari
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ إِذَا أَتَى عَلَيَّ يَوْمٌ لَا أَزْدَادُ فِيهِ عِلْمًا يُقَرِّبُنِي إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَلَا بُورِكَ لِي فِي طُلُوعِ شَمْسِ ذَلِكَ الْيَوْمِ (١١) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika datang kepadaku suatu hari yang di dalamnya aku tidak bertambah ilmu yang mendekatkanku kepada Allah Azza wa Jalla, maka tidak ada keberkahan bagiku pada terbitnya matahari hari itu.” (11)

Penjelasan:
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya bagi seorang Muslim, bahkan seorang Nabi seperti Rasulullah ﷺ, untuk terus-menerus menambah ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah. Tidak adanya keberkahan pada hari di mana tidak ada penambahan ilmu adalah motivasi kuat untuk senantiasa belajar dan mencari ilmu. Ini bukan hanya tentang kuantitas ilmu, tetapi kualitasnya, yaitu ilmu yang bersifat nafi’ (bermanfaat) dan membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhannya. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa ilmu yang hakiki adalah ilmu yang menuntun pemiliknya kepada ketaatan, kekhusyuan, dan pengenalan akan Allah. Ilmu yang tidak menghasilkan kedekatan kepada Allah dianggap tidak bermanfaat atau bahkan bisa menjadi beban. Oleh karena itu, beliau menganjurkan agar setiap waktu yang kita miliki diisi dengan peningkatan ilmu dan amal yang mendekatkan diri kepada Allah.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
فِي Huruf jar (dalam) dalam
تَفْضِيلِ Isim (keutamaan) keutamaan
الْعِلْمِ Isim (ilmu) ilmu
عَلَى Huruf jar (atas) atas
الْعِبَادَةِ Isim (ibadah) ibadah
وَالشَّهَادَةِ Huruf athaf + isim (kesyahidan) dan kesyahidan
فَضْلُ Isim (keutamaan) Keutamaan
الْعَالِمِ Isim (orang alim/berilmu) orang yang berilmu
عَلَى Huruf jar (atas) atas
الْعَابِدِ Isim (orang yang beribadah) orang yang beribadah
كَفَضْلِي Huruf kaf (seperti) + isim (keutamaanku) seperti keutamaanku
عَلَى Huruf jar (atas) atas
أَدْنَى Isim tafdhil (paling rendah) orang paling rendah
رَجُلٍ Isim (laki-laki) dari laki-laki
مِنْ Huruf jar (dari) dari
أَصْحَابِي Isim jamak (sahabat-sahabatku) sahabat-sahabatku
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ فِي تَفْضِيلِ الْعِلْمِ عَلَى الْعِبَادَةِ وَالشَّهَادَةِ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَى رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِي (١٢) Dan Rasulullah ﷺ bersabda tentang keutamaan ilmu atas ibadah dan kesyahidan: “Keutamaan seorang alim (orang berilmu) atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah dari sahabat-sahabatku.” (12)

Penjelasan:
Hadis ini secara eksplisit menjelaskan keunggulan ilmu atas ibadah dan kesyahidan. Perumpamaan keutamaan seorang alim dibandingkan dengan abid adalah seperti keutamaan Nabi ﷺ di atas sahabat-sahabatnya yang paling rendah. Perbandingan ini menunjukkan perbedaan tingkatan yang sangat jauh. Ini bukan berarti ibadah tidak penting, melainkan bahwa ibadah yang disertai ilmu memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi.
Dalam Ihya’ Ulumiddin, Imam Al-Ghazali mendedikasikan sebagian besar karyanya untuk menjelaskan superioritas ilmu. Beliau berargumen bahwa ibadah tanpa ilmu bisa menjadi sia-sia atau bahkan keliru. Ilmu memberikan pemahaman tentang cara beribadah yang benar, niat yang ikhlas, serta tujuan dari setiap amal. Seorang abid mungkin beribadah dengan tekun, tetapi tanpa ilmu, ibadahnya bisa terperangkap dalam rutinitas atau bid’ah. Sementara itu, seorang alim, bahkan dengan ibadah yang tidak sebanyak abid, dapat memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi umat melalui bimbingan ilmunya. Ilmu adalah fondasi yang kokoh untuk setiap amal, termasuk ibadah dan jihad, sehingga keutamaannya jauh di atas sekadar amal tanpa pemahaman.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
فَانْظُرْ Fa (maka) + kata kerja perintah (lihatlah) Maka lihatlah
كَيْفَ Adat istifham (bagaimana) bagaimana
جَعَلَ Kata kerja lampau (ia menjadikan) ia menjadikan
الْعِلْمَ Isim (ilmu) ilmu
مُقَارِنًا Isim fail (sejajar/setara) sejajar
لِدَرَجَةِ Huruf lam (untuk) + isim (derajat) dengan derajat
النُّبُوَّةِ Isim (kenabian) kenabian
وَكَيْفَ Huruf athaf + adat istifham (dan bagaimana) dan bagaimana
حَطَّ Kata kerja lampau (ia merendahkan) ia merendahkan
رُتْبَةَ Isim (kedudukan) kedudukan
الْعَمَلِ Isim (amal) amal
الْمُجَرَّدِ Isim maf’ul (yang terpisah/murni) yang terpisah
عَنِ Huruf jar (dari) dari
الْعِلْمِ Isim (ilmu) ilmu
وَإِنْ Huruf wawu (dan) + huruf syarat (meskipun) meskipun
كَانَ Kata kerja lampau (adalah) adalah
الْعَابِدُ Isim (orang yang beribadah) orang yang beribadah
لَا Huruf nafi’ (tidak) tidak
يَخْلُو Kata kerja mudhari’ (ia sepi/kosong) sepi
عَنْ Huruf jar (dari) dari
عِلْمٍ Isim (ilmu) ilmu
بِالْعِبَادَةِ Huruf ba’ (dengan) + isim (ibadah) tentang ibadah
الَّتِي Isim maushul (yang) yang
يُوَاظِبُ Kata kerja mudhari’ (ia tekun) ia tekun
عَلَيْهَا Huruf jar + dhamir (padanya) padanya
وَلَوْلَاهُ Huruf wawu (dan) + lau laa (seandainya bukan karena) + dhamir (dia) dan seandainya bukan karena itu
لَمْ Huruf jazm (tidak akan) tidak akan
تَكُنْ Kata kerja mudhari’ (ada) ada
عِبَادَةٌ Isim (ibadah) ibadah
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
فَانْظُرْ كَيْفَ جَعَلَ الْعِلْمَ مُقَارِنًا لِدَرَجَةِ النُّبُوَّةِ وَكَيْفَ حَطَّ رُتْبَةَ الْعَمَلِ الْمُجَرَّدِ عَنِ الْعِلْمِ وَإِنْ كَانَ الْعَابِدُ لَا يَخْلُو عَنْ عِلْمٍ بِالْعِبَادَةِ الَّتِي يُوَاظِبُ عَلَيْهَا وَلَوْلَاهُ لَمْ تَكُنْ عِبَادَةٌ Maka lihatlah bagaimana ia (Nabi ﷺ) menjadikan ilmu sejajar dengan derajat kenabian, dan bagaimana ia merendahkan kedudukan amal yang terpisah dari ilmu, meskipun seorang abid (ahli ibadah) tidak akan kosong dari ilmu tentang ibadah yang ia tekuni, dan seandainya bukan karena itu, niscaya tidak akan ada ibadah.

Penjelasan:
Bagian ini adalah komentar dari penulis kitab mengenai hadis sebelumnya. Penulis menyoroti bahwa Nabi ﷺ mengangkat derajat ilmu hingga sebanding dengan derajat kenabian (karena ulama adalah pewaris nabi), dan merendahkan amal yang tidak dilandasi ilmu. Meskipun seorang abid pasti memiliki sedikit ilmu tentang ibadah yang dia lakukan (misalnya, tahu cara shalat), ilmu tersebut sangat terbatas dan hanya terfokus pada tata cara, bukan pada hikmah, tujuan, atau pemahaman yang mendalam. Ketergantungan amal pada ilmu sangat fundamental; tanpa ilmu, suatu perbuatan tidak bisa disebut ibadah yang sah atau bernilai di sisi Allah.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin secara konsisten mengkritisi ibadah yang hanya sekadar rutinitas atau kebiasaan tanpa pemahaman yang mendalam. Beliau menegaskan bahwa ilmu adalah syarat sah dan sempurnanya amal. Ilmu membimbing niat, memperbaiki tata cara, dan membuka wawasan tentang tujuan ilahiah di balik setiap ibadah. Oleh karena itu, beliau mengatakan bahwa ilmu yang sedikit dengan amal yang banyak lebih baik daripada ilmu yang banyak tanpa amal, dan sebaliknya, amal yang banyak tanpa ilmu yang benar bisa jadi sia-sia.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
فَضْلُ Isim (keutamaan) Keutamaan
الْعَالِمِ Isim (orang alim/berilmu) orang yang berilmu
عَلَى Huruf jar (atas) atas
الْعَابِدِ Isim (orang yang beribadah) orang yang beribadah
كَفَضْلِ Huruf kaf (seperti) + isim (keutamaan) seperti keutamaan
الْقَمَرِ Isim (bulan) bulan
لَيْلَةَ Isim (malam) pada malam
الْبَدْرِ Isim (purnama) purnama
عَلَى Huruf jar (atas) atas
سَائِرِ Isim (seluruh) seluruh
الْكَوَاكِبِ Isim jamak (bintang-bintang) bintang-bintang
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ (١٣) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Keutamaan seorang alim (orang berilmu) atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang.” (13)

Penjelasan:
Hadis ini kembali menegaskan keutamaan yang sangat besar bagi seorang alim dibandingkan dengan abid, dengan perumpamaan yang indah. Bulan purnama menerangi bumi di malam hari dengan cahaya yang sangat terang, jauh melebihi cahaya ribuan bintang kecil. Ini menggambarkan bahwa seorang alim, melalui ilmunya, dapat menerangi dan membimbing banyak orang, memberikan cahaya dan petunjuk yang luas dan mendalam, sementara seorang abid, meskipun mulia ibadahnya, manfaatnya lebih bersifat individual. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin selalu menyoroti peran ulama sebagai pelita umat. Beliau menjelaskan bahwa cahaya ilmu seorang alim tidak hanya menerangi dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat di sekitarnya, membimbing mereka dari kegelapan kebodohan menuju terang benderang hidayah. Ilmu seorang alim dapat mengubah dan memperbaiki keadaan umat secara kolektif, berbeda dengan amal ibadah individual seorang abid.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
يَشْفَعُ Kata kerja mudhari’ (akan memberi syafaat) Akan memberi syafaat
يَوْمَ Isim (hari) pada hari
الْقِيَامَةِ Isim (kiamat) Kiamat
ثَلَاثَةٌ Isim (tiga) tiga golongan
الْأَنْبِيَاءُ Isim jamak (para nabi) Para nabi
ثُمَّ Huruf athaf (kemudian) kemudian
الْعُلَمَاءُ Isim jamak (para ulama) para ulama
ثُمَّ Huruf athaf (kemudian) kemudian
الشُّهَدَاءُ Isim jamak (para syuhada) para syuhada
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ يَشْفَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَةٌ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْعُلَمَاءُ ثُمَّ الشُّهَدَاءُ (١٤) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Pada hari Kiamat akan memberi syafaat tiga golongan: para nabi, kemudian para ulama, kemudian para syuhada.” (14)
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
فَأَعْظِمْ بِمَرْتَبَةٍ هِيَ تِلْوُ النُّبُوَّةِ وَفَوْقَ الشَّهَادَةِ مَعَ مَا وَرَدَ فِي فَضْلِ الشَّهَادَةِ Maka betapa agungnya kedudukan yang merupakan penerus kenabian dan di atas kesyahidan, padahal telah banyak disebutkan tentang keutamaan kesyahidan.

Penjelasan:
Hadis ini menempatkan ulama pada posisi yang sangat tinggi dalam hierarki pemberi syafaat pada hari Kiamat, tepat setelah para nabi dan di atas para syuhada. Ini adalah kehormatan yang luar biasa, menunjukkan betapa besar nilai ilmu dan peran ulama di sisi Allah. Mereka yang dengan tulus mengabdikan diri untuk menuntut, mengamalkan, dan menyebarkan ilmu akan mendapatkan kedudukan istimewa ini. Penulis kitab juga menambahkan komentar yang menekankan betapa agungnya kedudukan ulama, yang mengiringi kenabian dan melebihi kesyahidan, meskipun banyak dalil yang menjelaskan keutamaan syahid.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin banyak membahas tentang kedudukan mulia ulama sebagai pewaris nabi. Mereka bukan hanya menyampaikan ajaran nabi, tetapi juga menjadi penjelas, pembimbing, dan contoh bagi umat. Kemampuan mereka untuk memberi syafaat menunjukkan tingginya martabat mereka di sisi Allah, karena mereka adalah orang-orang yang berjasa besar dalam menjaga dan membimbing umat di dunia, sehingga berhak mendapat kehormatan tersebut di akhirat.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
رَسُولُ Isim (Rasul) Rasul
اللَّهِ Isim (Allah) Allah
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
مَا Huruf nafi’ (tidak) Tidak
عَبَدَ Kata kerja lampau (menyembah) menyembah
اللَّهَ Isim (Allah) Allah
تَعَالَى Kata kerja lampau (Maha Tinggi) Ta’ala
بِشَيْءٍ Huruf ba’ (dengan) + isim (sesuatu) dengan sesuatu
أَفْضَلَ Isim tafdhil (lebih utama) lebih utama
مِنْ Huruf jar (dari) dari
فِقْهٍ Isim (pemahaman/ilmu fikih) pemahaman/ilmu fikih
فِي Huruf jar (di) dalam
الدِّينِ Isim (agama) agama
وَلَفَقِيهٌ Huruf wawu (dan) + lam (penekanan) + isim (seorang ahli fikih) Dan sungguh seorang ahli fikih
وَاحِدٌ Isim (satu) satu
أَشَدُّ Isim tafdhil (lebih berat) lebih berat
عَلَى Huruf jar (atas) atas
الشَّيْطَانِ Isim (setan) setan
مِنْ Huruf jar (dari) dari
أَلْفِ Isim (seribu) seribu
عَابِدٍ Isim (orang yang beribadah) orang yang beribadah
وَلِكُلِّ Huruf wawu (dan) + huruf lam (untuk) + isim (setiap) Dan untuk setiap
شَيْءٍ Isim (sesuatu) sesuatu
عِمَادٌ Isim (tiang/penyangga) ada tiang penyangga
وَعِمَادُ Huruf wawu (dan) + isim (tiang penyangga) Dan tiang penyangga
هَذَا Isim isyarah (ini) agama ini
الدِّينِ Isim (agama) agama
الْفِقْهُ Isim (ilmu fikih) adalah fikih
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مَا عَبَدَ اللَّهُ تَعَالَى بِشَيْءٍ أَفْضَلَ مِنْ فِقْهٍ فِي الدِّينِ وَلَفَقِيهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ وَلِكُلِّ شَيْءٍ عِمَادٌ وَعِمَادُ هَذَا الدِّينِ الْفِقْهُ (١٥) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Ta’ala tidak disembah dengan sesuatu yang lebih utama daripada pemahaman (fikih) dalam agama. Dan sungguh, seorang ahli fikih lebih berat bagi setan daripada seribu orang ahli ibadah. Dan setiap sesuatu memiliki tiang penyangga, dan tiang penyangga agama ini adalah fikih.” (15)

Penjelasan:
Hadis ini sangat jelas menggarisbawahi keutamaan fikih fiddin (pemahaman agama) sebagai bentuk ibadah terbaik kepada Allah. Tiga poin utama ditekankan:

  1. Ibadah terbaik: Tidak ada ibadah yang lebih utama dari fikih fiddin, karena fikih membimbing semua ibadah lainnya.
  2. Kekuatan melawan setan: Seorang ahli fikih lebih berbahaya bagi setan daripada seribu abid. Ini karena fikih membekali seseorang dengan pemahaman yang benar untuk mengenali tipu daya setan dan menghadapinya dengan ilmu, bukan hanya dengan semangat ibadah yang kadang bisa disesatkan.
  3. Tiang penyangga agama: Fikih adalah tiang penyangga agama Islam. Tanpa pemahaman yang benar tentang syariat, rukun, dan tujuan agama, bangunan agama akan goyah dan mudah runtuh.
    Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin mendedikasikan Kitab Ilmu sebagai pembuka, yang menunjukkan bahwa ilmu, khususnya fikih, adalah fondasi sebelum membahas ibadah dan aspek lainnya. Beliau sangat detail menjelaskan bagaimana fikih bukan hanya tentang hukum, tetapi juga tentang pemahaman mendalam (hikmah) di balik hukum-hukum tersebut. Tanpa fikih, ibadah bisa menjadi ritual kosong tanpa ruh. Seorang faqih adalah orang yang mampu menjaga umat dari kesesatan dan bid’ah, sehingga ia menjadi benteng yang kokoh melawan setan dan perantara kejahatan.

Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
خَيْرُ Isim (sebaik-baik) Sebaik-baik
دِينِكُمْ Isim (agama kalian) agama kalian
أَيْسَرُهُ Isim (yang paling mudahnya) adalah yang paling mudahnya
وَخَيْرُ Huruf athaf + isim (dan sebaik-baik) Dan sebaik-baik
الْعِبَادَةِ Isim (ibadah) ibadah
الْفِقْهُ Isim (ilmu fikih) adalah fikih
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ خَيْرُ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ وَخَيْرُ الْعِبَادَةِ الْفِقْهُ (١٦) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik agama kalian adalah yang paling mudah, dan sebaik-baik ibadah adalah fikih.” (16)

Penjelasan:
Hadis ini memiliki dua bagian. Bagian pertama menegaskan prinsip yusr (kemudahan) dalam Islam, bahwa agama ini tidak memberatkan umatnya. Bagian kedua kembali menyoroti fikih (pemahaman agama) sebagai “خير العبادة” (sebaik-baik ibadah). Mengapa fikih disebut sebaik-baik ibadah? Karena dengan fikih, seseorang dapat memahami bagaimana cara beribadah dengan benar, sesuai syariat, dan dengan niat yang ikhlas, sehingga ibadahnya menjadi sah, diterima, dan bernilai tinggi di sisi Allah. Fikih juga membantu umat untuk tidak terjebak dalam kesulitan atau ekstremisme dalam beragama.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menekankan bahwa ibadah yang benar adalah ibadah yang didasari ilmu. Fikih membimbing umat untuk memahami mana yang halal dan haram, mana yang wajib dan sunnah, serta bagaimana menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang moderat dan mudah. Tanpa fikih, ibadah bisa menjadi sulit, memberatkan, atau bahkan salah arah. Dengan demikian, fikih adalah ibadah karena ia merupakan sarana untuk mengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya melalui ketaatan yang terarah dan benar.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
فَضْلُ Isim (keutamaan) Keutamaan
الْمُؤْمِنِ Isim (mukmin) mukmin
الْعَالِمِ Isim (yang berilmu) yang berilmu
عَلَى Huruf jar (atas) atas
الْمُؤْمِنِ Isim (mukmin) mukmin
الْعَابِدِ Isim (yang beribadah) yang beribadah
بِسَبْعِينَ Huruf ba’ (dengan) + isim (tujuh puluh) dengan tujuh puluh
دَرَجَةً Isim (derajat) derajat
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ فَضْلُ الْمُؤْمِنِ الْعَالِمِ عَلَى الْمُؤْمِنِ الْعَابِدِ بِسَبْعِينَ دَرَجَةً (١) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Keutamaan mukmin yang berilmu atas mukmin yang ahli ibadah adalah tujuh puluh derajat.” (1)

Penjelasan:
Hadis ini secara kuantitatif menunjukkan perbedaan derajat yang sangat besar antara seorang mukmin yang berilmu dengan mukmin yang ahli ibadah, yaitu tujuh puluh derajat. Angka “tujuh puluh” di sini menunjukkan jumlah yang sangat banyak dan bukan batasan persis, melainkan perumpamaan untuk menunjukkan keunggulan yang luar biasa. Ilmu memberikan pemahaman mendalam yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain, sehingga pahalanya berlipat ganda dan derajatnya lebih tinggi. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin berargumen bahwa ilmu adalah pondasi bagi semua amal. Seorang alim, meskipun ibadahnya mungkin tidak sebanyak abid, ilmunya dapat memperbaiki ibadah dirinya dan orang lain, membimbing mereka ke jalan yang benar, dan menjauhkan dari kesesatan. Ini memberikan dampak yang jauh lebih luas dan pahala yang berkesinambungan. Ilmu yang murni dan bermanfaat memiliki nilai tak terhingga di sisi Allah.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
إِنَّكُمْ Huruf taukid + dhamir (sesungguhnya kalian) Sesungguhnya kalian
أَصْبَحْتُمْ Kata kerja lampau (kalian telah menjadi) telah berada
فِي Huruf jar (di) di
زَمَنٍ Isim (zaman) zaman
كَثِيرٌ Sifat (banyak) yang banyak
فُقَهَاؤُهُ Isim jamak (para ahli fikihnya) para ahli fikihnya
قَلِيلٌ Sifat (sedikit) sedikit
قُرَّاؤُهُ Isim jamak (para pembacanya/qari’) para pembacanya (Al-Qur’an)
وَخُطَبَاؤُهُ Huruf athaf + isim jamak (dan para khatibnya) dan para khatibnya
قَلِيلٌ Sifat (sedikit) sedikit
سَائِلُوهُ Isim jamak (para penanyanya) para penanyanya
كَثِيرٌ Sifat (banyak) banyak
مُعْطُوهُ Isim jamak (para pemberinya) para pemberinya
الْعَمَلُ Isim (amal) Amal
فِيهِ Huruf jar + dhamir (di dalamnya) di dalamnya
خَيْرٌ Isim tafdhil (lebih baik) lebih baik
مِنَ Huruf jar (dari) dari
الْعِلْمِ Isim (ilmu) ilmu
وَسَيَأْتِي Huruf wawu (dan) + huruf sin (akan) + kata kerja mudhari’ (akan datang) Dan akan datang
عَلَى Huruf jar (atas) atas
النَّاسِ Isim (manusia) manusia
زَمَانٌ Isim (zaman) suatu zaman
قَلِيلٌ Sifat (sedikit) sedikit
فُقَهَاؤُهُ Isim jamak (para ahli fikihnya) para ahli fikihnya
كَثِيرٌ Sifat (banyak) banyak
خُطَبَاؤُهُ Isim jamak (para khatibnya) para khatibnya
قَلِيلٌ Sifat (sedikit) sedikit
مُعْطُوهُ Isim jamak (para pemberinya) para pemberinya
كَثِيرٌ Sifat (banyak) banyak
سَائِلُوهُ Isim jamak (para penanyanya) para penanyanya
الْعِلْمُ Isim (ilmu) Ilmu
فِيهِ Huruf jar + dhamir (di dalamnya) di dalamnya
خَيْرٌ Isim tafdhil (lebih baik) lebih baik
مِنَ Huruf jar (dari) dari
الْعَمَلِ Isim (amal) amal
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ إِنَّكُمْ أَصْبَحْتُمْ فِي زَمَنٍ كَثِيرٌ فُقَهَاؤُهُ قَلِيلٌ قُرَّاؤُهُ وَخُطَبَاؤُهُ قَلِيلٌ سَائِلُوهُ كَثِيرٌ مُعْطُوهُ الْعَمَلُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعِلْمِ وَسَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ قَلِيلٌ فُقَهَاؤُهُ كَثِيرٌ خُطَبَاؤُهُ قَلِيلٌ مُعْطُوهُ كَثِيرٌ سَائِلُوهُ الْعِلْمُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعَمَلِ (٢) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya kalian sekarang berada di zaman yang para ahli fikihnya banyak, para pembaca (Al-Qur’an) dan khatibnya sedikit, para penanyanya sedikit, para pemberinya banyak. Amal di zaman ini lebih baik daripada ilmu. Dan akan datang kepada manusia suatu zaman yang para ahli fikihnya sedikit, para khatibnya banyak, para pemberinya sedikit, para penanyanya banyak. Ilmu di zaman itu lebih baik daripada amal.” (2)

Penjelasan:
Hadis ini memberikan panduan tentang prioritas antara ilmu dan amal sesuai dengan kondisi zaman.

  • Zaman sekarang (saat hadis diucapkan): Fiqih banyak, qari’ dan khatib sedikit, penanya sedikit, pemberi banyak. Pada zaman ini, amal lebih utama dari ilmu. Ini bisa diartikan bahwa di masa awal Islam, dasar-dasar ilmu sudah cukup tersebar, sehingga prioritas adalah mengamalkan ilmu tersebut dan menunjukkan contoh nyata.
  • Zaman yang akan datang: Fiqih sedikit, khatib banyak, pemberi sedikit, penanya banyak. Pada zaman ini, ilmu lebih utama dari amal. Ini mengisyaratkan bahwa di akhir zaman, kebodohan akan merajalela, orang-orang hanya pintar berbicara (khatib), tetapi sedikit yang memiliki pemahaman agama yang mendalam (faqih). Pada kondisi seperti ini, menuntut dan menyebarkan ilmu menjadi prioritas utama karena itulah yang dapat menyelamatkan umat dari kesesatan.
    Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menekankan pentingnya menyeimbangkan ilmu dan amal. Beliau mengkritik mereka yang hanya mencari ilmu tanpa mengamalkannya, dan juga mereka yang beramal tanpa dasar ilmu yang benar. Hadis ini sejalan dengan pandangan Al-Ghazali bahwa prioritas bisa berubah tergantung konteks dan kebutuhan umat. Ketika ilmu langka dan kebodohan merajalela, mencarinya dan menyebarkannya adalah jihad terbesar. Ketika ilmu sudah mapan, mengamalkannya dengan sungguh-sungguh adalah kunci keberkahan.

Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
بَيْنَ Isim makan (antara) Antara
الْعَالِمِ Isim (orang alim/berilmu) orang yang berilmu
وَالْعَابِدِ Huruf athaf + isim (dan orang yang beribadah) dan orang yang beribadah
مِائَةُ Isim (seratus) seratus
دَرَجَةٍ Isim (derajat) derajat
بَيْنَ Isim makan (antara) antara
كُلِّ Isim (setiap) setiap
دَرَجَتَيْنِ Isim mutsanna (dua derajat) dua derajat
حَضَرَ Kata kerja lampau (dihadiri/ditempuh) ditempuh
الْجَوَادُ Isim (kuda pacuan) kuda pacuan
الْمُضْمَرُ Isim maf’ul (yang dilatih) yang dilatih
سَبْعِينَ Isim (tujuh puluh) tujuh puluh
سَنَةً Isim (tahun) tahun
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ بَيْنَ الْعَالِمِ وَالْعَابِدِ مِائَةُ دَرَجَةٍ بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ حَضَرَ الْجَوَادُ الْمُضْمَرُ سَبْعِينَ سَنَةً (٣) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Antara seorang alim dan abid ada seratus derajat, dan antara setiap dua derajat ditempuh oleh kuda pacuan yang terlatih selama tujuh puluh tahun.” (3)

Penjelasan:
Hadis ini kembali menegaskan keutamaan yang sangat besar bagi seorang alim di atas seorang abid, bahkan dengan perumpamaan yang lebih dramatis. Seratus derajat dipisahkan oleh jarak tempuh yang sangat jauh: tujuh puluh tahun perjalanan kuda pacuan yang terlatih antara setiap dua derajat. Ini menunjukkan bahwa perbedaan tingkatan antara seorang alim dan abid bukanlah sedikit, melainkan sangat-sangat jauh. Ilmu memberikan pemahaman yang mendalam tentang Allah, syariat-Nya, dan hikmah di balik segala sesuatu, yang pada gilirannya akan menghasilkan amal yang lebih berkualitas dan mendatangkan kedekatan yang lebih besar kepada Allah.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin berulang kali menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya yang membimbing amal. Beliau mengibaratkan ilmu seperti peta, dan amal seperti perjalanan. Seseorang yang memiliki peta lengkap akan menempuh perjalanan dengan lebih efisien dan sampai tujuan dengan lebih pasti, dibandingkan dengan orang yang hanya berjalan tanpa peta. Derajat yang tinggi bagi seorang alim adalah karena ia tidak hanya beramal, tetapi juga membimbing dirinya dan orang lain dengan cahaya ilmu yang terang, sehingga jalan menuju Allah menjadi lebih jelas dan terarah.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقِيلَ Kata kerja pasif lampau (dan dikatakan) Dan dikatakan
يَا Huruf nida’ (wahai) Wahai
رَسُولَ Isim (Rasul) Rasul
اللَّهِ Isim (Allah) Allah
أَيُّ Isim istifham (mana) Amal mana
الْأَعْمَالِ Isim jamak (amal-amal) yang paling baik?
أَفْضَلُ Isim tafdhil (lebih utama) lebih utama?
فَقَالَ Fa (maka) + kata kerja lampau (ia berkata) Maka beliau bersabda
الْعِلْمُ Isim (ilmu) Ilmu
بِاللَّهِ Huruf ba’ (dengan) + isim (Allah) tentang Allah
عَزَّ Kata kerja lampau (mulia) Yang Maha Mulia
وَجَلَّ Kata kerja lampau (Agung) lagi Maha Agung
فَقِيلَ Fa (maka) + kata kerja pasif lampau (dikatakan) Maka dikatakan
أَيَّ Isim istifham (ilmu mana) Ilmu apa
الْعِلْمِ Isim (ilmu) ilmu
تُرِيدُ Kata kerja mudhari’ (engkau inginkan) yang engkau maksud?
قَالَ Kata kerja lampau (ia berkata) Beliau bersabda
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
الْعِلْمُ Isim (ilmu) Ilmu
بِاللَّهِ Huruf ba’ (dengan) + isim (Allah) tentang Allah
سُبْحَانَهُ Isim (Maha Suci-Nya) Maha Suci-Nya
فَقِيلَ Fa (maka) + kata kerja pasif lampau (dikatakan) Maka dikatakan
لَهُ Huruf lam (untuk) + dhamir (dia) kepadanya
نَسْأَلُ Kata kerja mudhari’ (kami bertanya) Kami bertanya
عَنِ Huruf jar (tentang) tentang
الْعَمَلِ Isim (amal) amal
وَتُجِيبُ Huruf wawu (dan) + kata kerja mudhari’ (engkau menjawab) dan engkau menjawab
عَنِ Huruf jar (tentang) tentang
الْعِلْمِ Isim (ilmu) ilmu
فَقَالَ Fa (maka) + kata kerja lampau (ia berkata) Maka beliau bersabda
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
إِنَّ Huruf taukid (sesungguhnya) Sesungguhnya
قَلِيلَ Isim (sedikit) sedikitnya
الْعَمَلِ Isim (amal) amal
يَنْفَعُ Kata kerja mudhari’ (bermanfaat) bermanfaat
مَعَ Isim makan (bersama) bersama
الْعِلْمِ Isim (ilmu) ilmu
بِاللَّهِ Huruf ba’ (dengan) + isim (Allah) tentang Allah
وَإِنَّ Huruf wawu (dan) + huruf taukid (sesungguhnya) Dan sesungguhnya
كَثِيرَ Isim (banyaknya) banyaknya
الْعَمَلِ Isim (amal) amal
لَا Huruf nafi’ (tidak) tidak
يَنْفَعُ Kata kerja mudhari’ (bermanfaat) bermanfaat
مَعَ Isim makan (bersama) bersama
الْجَهْلِ Isim (kebodohan) kebodohan
بِاللَّهِ Huruf ba’ (dengan) + isim (Allah) tentang Allah
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ فَقَالَ الْعِلْمُ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَقِيلَ أَيَّ الْعِلْمِ تُرِيدُ قَالَ ﷺ الْعِلْمُ بِاللَّهِ سُبْحَانَهُ فَقِيلَ لَهُ نَسْأَلُ عَنِ الْعَمَلِ وَتُجِيبُ عَنِ الْعِلْمِ فَقَالَ ﷺ إِنَّ قَلِيلَ الْعَمَلِ يَنْفَعُ مَعَ الْعِلْمِ بِاللَّهِ وَإِنَّ كَثِيرَ الْعَمَلِ لَا يَنْفَعُ مَعَ الْجَهْلِ بِاللَّهِ (٤) Dan dikatakan, “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama?” Maka beliau bersabda, “Ilmu tentang Allah Azza wa Jalla.” Maka dikatakan, “Ilmu apa yang engkau maksud?” Beliau ﷺ bersabda, “Ilmu tentang Allah Subhanahu.” Maka dikatakan kepadanya, “Kami bertanya tentang amal, dan engkau menjawab tentang ilmu.” Maka beliau ﷺ bersabda, “Sesungguhnya sedikitnya amal bermanfaat bersama ilmu tentang Allah, dan sesungguhnya banyaknya amal tidak bermanfaat bersama kebodohan tentang Allah.” (4)

Penjelasan:
Dialog dalam hadis ini sangat fundamental. Ketika ditanya tentang “amal apa yang paling utama,” Nabi ﷺ tidak langsung menyebut shalat, puasa, atau jihad, melainkan “العلم بالله” (ilmu tentang Allah). Ini menunjukkan bahwa makrifatullah (mengenal Allah) melalui ilmu adalah inti dari segala amal. Ketika para sahabat keheranan dan bertanya mengapa beliau menjawab ilmu padahal yang ditanyakan adalah amal, beliau menjelaskan bahwa:

  • Amal sedikit dengan ilmu Allah itu bermanfaat: Ilmu tentang Allah adalah fondasi. Meskipun amal yang dilakukan tidak banyak, jika didasari oleh pengetahuan yang benar tentang Allah, niatnya akan lurus, dan amalnya akan bernilai di sisi-Nya.
  • Amal banyak tanpa ilmu Allah itu tidak bermanfaat: Sebaliknya, beramal banyak-banyak tanpa mengenal Allah secara benar (kebodohan tentang Allah) bisa jadi sia-sia, karena amal tersebut bisa salah arah, tanpa niat yang benar, atau bahkan menyimpang dari syariat.
    Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin sangat menekankan pentingnya ilmu makrifat (pengenalan) tentang Allah. Beliau menegaskan bahwa semua ibadah dan amal perbuatan haruslah berakar pada pengenalan yang benar tentang siapa yang disembah (Allah). Tanpa ilmu ini, hati tidak akan khusyuk, niat tidak akan ikhlas, dan amal tidak akan mencapai hakikatnya. Kebodohan tentang Allah adalah penghalang terbesar menuju kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, bagi Al-Ghazali, ilmu tentang Allah adalah ilmu yang paling mulia dan paling fundamental.

Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ Kata kerja lampau Dan berkata
ﷺ Singkatan untuk “صلى الله عليه وسلم” Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya
يَبْعَثُ Kata kerja mudhari’ (Allah akan membangkitkan) Allah akan membangkitkan
اللَّهُ Isim (Allah) Allah
سُبْحَانَهُ Isim (Maha Suci-Nya) Maha Suci-Nya
الْعِبَادَ Isim jamak (hamba-hamba) para hamba
يَوْمَ Isim (hari) pada hari
الْقِيَامَةِ Isim (kiamat) Kiamat
ثُمَّ Huruf athaf (kemudian) kemudian
يَبْعَثُ Kata kerja mudhari’ (Allah akan membangkitkan) Allah akan membangkitkan
الْعُلَمَاءَ Isim jamak (para ulama) para ulama
ثُمَّ Huruf athaf (kemudian) kemudian
يَقُولُ Kata kerja mudhari’ (Dia berkata) Dia berfirman
يَا Huruf nida’ (wahai) Wahai
مَعْشَرَ Isim (golongan) golongan
الْعُلَمَاءِ Isim jamak (para ulama) para ulama
إِنِّي Huruf taukid + dhamir (sesungguhnya Aku) Sesungguhnya Aku
لَمْ Huruf jazm (tidak) tidak
أَضَعْ Kata kerja mudhari’ (Aku meletakkan) Aku meletakkan
عِلْمِي Isim (ilmuku) ilmu-Ku
فِيكُمْ Huruf jar + dhamir (pada kalian) pada kalian
إِلَّا Huruf istisna’ (kecuali) kecuali
لِعِلْمِي Huruf lam (karena) + isim (pengetahuan-Ku) karena pengetahuan-Ku
بِكُمْ Huruf ba’ (tentang) + dhamir (kalian) tentang kalian
وَلَمْ Huruf wawu (dan) + huruf jazm (tidak) Dan tidak
أَضَعْ Kata kerja mudhari’ (Aku meletakkan) Aku meletakkan
عِلْمِي Isim (ilmuku) ilmu-Ku
فِيكُمْ Huruf jar + dhamir (pada kalian) pada kalian
لِأُعَذِّبَكُمْ Huruf lam (agar) + kata kerja mudhari’ (Aku mengazab kalian) untuk mengazab kalian
اِذْهَبُوا Kata kerja perintah jamak (pergilah kalian) Pergilah kalian
فَقَدْ Fa (maka) + huruf taukid (sungguh) sungguh
غَفَرْتُ Kata kerja lampau (Aku telah mengampuni) Aku telah mengampuni
لَكُمْ Huruf lam (untuk) + dhamir (kalian) kalian
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ ﷺ يَبْعَثُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ الْعِبَادَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَبْعَثُ الْعُلَمَاءَ ثُمَّ يَقُولُ يَا مَعْشَرَ الْعُلَمَاءِ إِنِّي لَمْ أَضَعْ عِلْمِي فِيكُمْ إِلَّا لِعِلْمِي بِكُمْ وَلَمْ أَضَعْ عِلْمِي فِيكُمْ لِأُعَذِّبَكُمْ اِذْهَبُوا فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ (٥) Dan Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu akan membangkitkan para hamba pada hari Kiamat, kemudian Dia akan membangkitkan para ulama. Kemudian Dia berfirman, ‘Wahai golongan para ulama, sesungguhnya Aku tidak meletakkan ilmu-Ku pada kalian kecuali karena pengetahuan-Ku tentang kalian, dan Aku tidak meletakkan ilmu-Ku pada kalian untuk mengazab kalian. Pergilah kalian, sungguh Aku telah mengampuni kalian!'” (5)
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
نَسْأَلُ اللَّهَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ Kita memohon kepada Allah husnul khatimah (akhir yang baik).

Penjelasan:
Hadis Qudsi ini adalah puncak dari keutamaan ulama. Allah akan membangkitkan ulama secara khusus setelah hamba-hamba lainnya, dan memberikan pengampunan secara langsung kepada mereka. Pernyataan “إِنِّي لَمْ أَضَعْ عِلْمِي فِيكُمْ إِلَّا لِعِلْمِي بِكُمْ” (Sesungguhnya Aku tidak meletakkan ilmu-Ku pada kalian kecuali karena pengetahuan-Ku tentang kalian) menunjukkan bahwa pemilihan ulama adalah pilihan ilahi yang didasarkan pada pengetahuan Allah tentang kelayakan dan potensi mereka. Dan janji “لَمْ أَضَعْ عِلْمِي فِيكُمْ لِأُعَذِّبَكُمْ اِذْهَبُوا فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ” (Dan Aku tidak meletakkan ilmu-Ku pada kalian untuk mengazab kalian. Pergilah kalian, sungguh Aku telah mengampuni kalian!) adalah kabar gembira yang luar biasa, menunjukkan bahwa ilmu yang diemban dengan benar adalah sebab utama pengampunan dan rahmat Allah.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin sering mengutip hadis-hadis semacam ini untuk menunjukkan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah jembatan menuju surga dan ridha Allah. Beliau menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya yang Allah berikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya untuk membimbing mereka dan umat. Janji pengampunan ini adalah bukti kemurahan Allah bagi para ulama yang telah mengemban amanah ilmu dengan ikhlas dan benar, menjadikannya alat untuk mendekatkan diri kepada-Nya, bukan untuk kesombongan atau tujuan duniawi.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَأَمَّا Huruf wawu (dan) + huruf amma (adapun) Adapun
الْآثَارُ Isim jamak (atsar/perkataan sahabat) atsar-atsar
فَقَدْ Fa (maka) + huruf taukid (sungguh) maka sungguh
قَالَ Kata kerja lampau (berkata) berkata
عَلِيُّ Isim (Ali) Ali
بْنُ Isim (putra) bin
أَبِي Isim (ayah) Abi
طَالِبٍ Isim (Thalib) Thalib
رَضِيَ Kata kerja lampau (semoga meridhai) Semoga meridhai
اللَّهُ Isim (Allah) Allah
عَنْهُ Huruf jar + dhamir (padanya) kepadanya
لِكُمَيْلٍ Huruf lam (kepada) + isim (Kumail) kepada Kumail
يَا Huruf nida’ (wahai) Wahai
كُمَيْلُ Isim (Kumail) Kumail
الْعِلْمُ Isim (ilmu) Ilmu
خَيْرٌ Isim tafdhil (lebih baik) lebih baik
مِنَ Huruf jar (dari) dari
الْمَالِ Isim (harta) harta
الْعِلْمُ Isim (ilmu) Ilmu
يَحْرُسُكَ Kata kerja mudhari’ + dhamir (ia menjagamu) menjagamu
وَأَنْتَ Huruf wawu (dan) + dhamir (engkau) sedangkan engkau
تَحْرُسُ Kata kerja mudhari’ (engkau menjaga) menjaga
الْمَالَ Isim (harta) harta
وَالْعِلْمُ Huruf wawu (dan) + isim (ilmu) Dan ilmu
حَاكِمٌ Isim fail (pemimpin/penguasa) adalah penguasa
وَالْمَالُ Huruf wawu (dan) + isim (harta) sedangkan harta
مَحْكُومٌ Isim maf’ul (yang dikuasai) adalah yang dikuasai
عَلَيْهِ Huruf jar + dhamir (atasnya) atasnya
وَالْمَالُ Huruf wawu (dan) + isim (harta) Dan harta
تَنْقُصُهُ Kata kerja mudhari’ + dhamir (menguranginya) dikurangi oleh
النَّفَقَةُ Isim (nafkah/pengeluaran) pengeluaran
وَالْعِلْمُ Huruf wawu (dan) + isim (ilmu) sedangkan ilmu
يَزْكُو Kata kerja mudhari’ (ia bertambah/berkembang) bertambah
بِالْإِنْفَاقِ Huruf ba’ (dengan) + isim (pengeluaran/infak) dengan mengeluarkannya
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَأَمَّا الْآثَارُ فَقَدْ قَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه لِكُمَيْلٍ يَا كُمَيْلُ الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ الْعِلْمُ يَحْرُسُكَ وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالَ وَالْعِلْمُ حَاكِمٌ وَالْمَالُ مَحْكُومٌ عَلَيْهِ وَالْمَالُ تَنْقُصُهُ النَّفَقَةُ وَالْعِلْمُ يَزْكُو بِالْإِنْفَاقِ Adapun atsar-atsar, sungguh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata kepada Kumail, “Wahai Kumail, ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu menjagamu, sedangkan engkau menjaga harta. Ilmu adalah penguasa, dan harta adalah yang dikuasai. Harta berkurang karena pengeluaran, sedangkan ilmu bertambah dengan mengeluarkannya (menyebarkannya).”

Penjelasan:
Perkataan Ali bin Abi Thalib kepada Kumail ini adalah ungkapan yang sangat terkenal dan penuh hikmah, merangkum keunggulan ilmu atas harta dari berbagai sudut pandang:

  1. Pelindung vs. yang dilindungi: Ilmu melindungimu dari kesesatan, kebodohan, dan keburukan. Engkau harus menjaga harta dari pencurian atau kehilangan.
  2. Penguasa vs. yang dikuasai: Ilmu adalah penguasa karena ia membimbing keputusan, mengendalikan hawa nafsu, dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Harta dikuasai dan bisa menjadi sumber fitnah jika tidak diatur oleh ilmu.
  3. Berkurang vs. bertambah dengan pengeluaran: Harta akan berkurang setiap kali dibelanjakan. Sebaliknya, ilmu justru akan bertambah, menguat, dan berkembang ketika diajarkan dan disebarkan kepada orang lain.
    Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin banyak mengutip atsar para sahabat untuk mendukung pandangannya tentang keutamaan ilmu. Beliau menjelaskan bahwa harta hanya memberikan manfaat sementara di dunia, dan bisa menjadi ujian berat di akhirat. Sementara ilmu, jika benar dan bermanfaat, adalah investasi abadi yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Pernyataan Ali ini sangat selaras dengan filosofi Al-Ghazali tentang nilai sejati ilmu sebagai warisan para nabi dan bekal utama menuju kebahagiaan hakiki.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

Recent Posts

  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 9)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 8)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 7)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 6)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 5)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 4)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 3)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 2)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 1)
  • PBNU Resmi Kerjasama dengan Kementerian Urusan Islam Kamboja
  • LAZISNU PCINU Turki Resmi Kerjasama dengan UIN Raden Mas Said Surakarta
  • Ada 5 Kader NU Jadi Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo, Siapa Saja?
  • Ihya Ulumuddin: Mengapa Ilmu Merupakan Kunci Kehidupan?
  • Hukum Menonton Konser Musik menurut NU
  • Mengapa Ada Hadits Dhaif dalam Karya Ulama Besar?
  • Apa Itu HYFE XL Prioritas? Ini Pengertian, FUP, dan Realita Kecepatannya
  • Pengertian Render dan Convert: Apa Bedanya dalam Video Editing?
  • Cara Mengatasi Aplikasi Office yang Terus Muncul dan Menerapkan Perubahan Pengaturan Privasi
  • Pixel Launcher Mendapatkan Sentuhan Google Search Baru!
  • Penyebab Aplikasi Wondr BNI Tidak Bisa Dibuka
  • Kode 0425 Daerah Mana? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa Itu SSS CapCut? Pengertian Downloader Video Tanpa Watermark yang Wajib Kalian Tahu
  • Apa Itu Paket GamesMAX Telkomsel? Ini Pengertian dan Fungsinya Bagi Gamers
  • Apa Itu Menu Plus di Google Search? Ini Pengertian dan Fungsinya
  • Apa Itu Lepas Kolpri? Ini Pengertian dan Fenomenanya di Dunia Gaming
  • Apa Itu EmmaUbuntu Debian 6? Pengertian Distro Ringan Berbasis Trixie untuk PC Lawas
  • Apa Itu LocalSend? Pengertian dan Definisi Solusi Transfer File Lintas Platform
  • Apa Itu Microservices Playbook untuk AI Agent? Ini Definisi dan Strategi Penerapannya
  • Apa Itu Firefox AI Engine? Definisi dan Pengertian Strategi Baru Mozilla
  • Apa Itu Toradex Luna SL1680? Definisi System-on-Module dengan Kekuatan AI Terjangkau
  • SparkyLinux 2025-12 ‘Tiamat’ Dirilis dengan Debian Forky, Kernel 6.17
  • Apa Itu SnapScope? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya di Ubuntu
  • Apa Itu Mixxx Versi 2.5.4? Ini Pengertian dan Pembaruannya
  • Linux Kernel 6.19 RC1 Dirilis
  • Ini Dia ESP32 P4: IoT RISC-V dengan Layar AMOLED dan LoRa, Perangkat Handheld Inovatif
  • Apa Itu Update Chat History dan NotebookLM Ultra? Ini Pengertiannya
  • Apa Itu US National Framework for AI? Kepres Donald Trump Bikin Heboh Dunia AI
  • Kenapa Bisnis Properti & Real Estate Harus Pakai AI, Ini Alasannya!
  • BARU! Brave Browser Bakal Bisa Ngerjain Tugas Kalian Secara Otomatis Lewat Agentic AI!
  • Belum Tahu? Google Maps Bakal Makin Canggih Berkat Integrasi Gemini Visual Ini!
  • Siap-Siap! Tahun 2026 Gemini Bakal “Menjajah” Chrome, iPhone, sampai Smartwatch Kalian
  • Kita Bukan Kurang Tools AI, Tapi Kurang Paham Kebutuhan Riil !
  • Claude Code Akuisisi Bun untuk Percepat Pengembangan AI
  • Sam Altman dan Code Red di OpenAI
  • rLLM: Framework Training LLM dengan Reinforcement
  • Apa Itu Serangan Kredensial IAM (IAM Credential Attack)? Ini Pengertian dan Risiko Fatalnya
  • Apa Itu Serangan Malware Kloning Aplikasi? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Serangan Siber Rusia Targetkan Industri Energi: Sandworm Mengintai
  • Apa Itu Video PT Pabrik Brebes Viral? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa itu Data Breach Coupang? Pengertian dan Kronologi Kebocoran Data Terbesar di Korea Selatan
  • Apa Itu CVE-2018-4063? Pengertian Celah Keamanan Sierra Wireless AirLink yang Masuk Katalog CISA
  • Apa Itu Ashen Lepus? Kelompok Peretas yang Mengincar Instansi Pemerintah Timur Tengah
  • Pengertian Vulnerability WebKit Apple Terbaru: Apa Itu CVE-2025-43529 dan CVE-2025-14174?
  • Apa Itu Fake OSINT? Definisi dan Bahaya Repositori GitHub Palsu
  • Apa Itu GenAI Browser Security? Ini Definisi dan Strategi Pengamanannya

Categories

  • Akhlaq lil Banin
  • Alala
  • Bahtsul Masail
  • Cerita
  • Download
  • Idhotun Nasyiin
  • Ihya Ulumuddin
  • Jurumiyah
  • Ke-NU-an
  • Nashoihul Ibad
  • Pendidikan
  • PKB
  • Tokoh
©2025 surauEMKA | Design: Newspaperly WordPress Theme