Skip to content

surauEMKA

مَا زِلتَ طالبًا

Menu
  • Home
  • Pendidikan
  • Ke-NU-an
  • Bahtsul Masail
  • PKB
  • Kitab Kuning
    • Ihya Ulumuddin
    • Nashoihul Ibad
    • Idhotun Nasyiin
    • Jurumiyah
    • Alala
    • Akhlaq lil Banin
Menu
Ihya Ulumuddin

Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 8)

Posted on October 30, 2025December 17, 2025 by Pengging Suluhbumi
Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ (Fi’il Madhi) dan (Fa’il dhamir mustatir) Dan berkata
عَلِيٌّ (Fa’il) Ali
أَيْضًا (Maf’ul Mutlaq) juga
رَضِيَ (Fi’il Madhi) Semoga ridho
اللَّهُ (Fa’il) Allah
عَنْهُ (Jar Majrur) darinya
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ عَلِيٌّ أَيْضًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ Dan berkata Ali juga radhiyallahu ‘anhu:

Penjelasan:
Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah keempat, adalah sosok yang sangat dihormati dalam Islam. Pernyataannya tentang keutamaan ilmu dan ulama memiliki bobot besar dan sering dijadikan rujukan. Ali dikenal sebagai gerbang kota ilmu, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya.”


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
الْعَالِمُ (Mubtada’) Orang yang berilmu
أَفْضَلُ (Khabar, Isim Tafdhil) lebih utama
مِنَ (Harf Jar) dari
الصَّائِمِ (Majrur, Isim Fa’il) orang yang berpuasa
الْقَائِمِ (Ma’thuf, Isim Fa’il) orang yang shalat malam
الْمُجَاهِدِ (Ma’thuf, Isim Fa’il) orang yang berjihad
وَإِذَا (Waw ‘Athaf, Zharaf Zaman) Dan apabila
مَاتَ (Fi’il Madhi) meninggal
الْعَالِمُ (Fa’il) orang yang berilmu
ثُلِمَ (Fi’il Madhi Majhul) terjadilah lubang
فِي (Harf Jar) pada
الْإِسْلَامِ (Majrur) Islam
ثُلْمَةٌ (Na’ibul Fa’il) sebuah lubang
لَا (Harf Nahi) tidak
يَسُدُّهَا (Fi’il Mudhari’, Maf’ul Bih) menutupinya
إِلَّا (Harf Istitsna’) kecuali
خَلَفٌ (Fa’il) pengganti
مِنْهُ (Jar Majrur) darinya
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
الْعَالِمُ أَفْضَلُ مِنَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْمُجَاهِدِ وَإِذَا مَاتَ الْعَالِمُ ثُلِمَ فِي الْإِسْلَامِ ثُلْمَةٌ لَا يَسُدُّهَا إِلَّا خَلَفٌ مِنْهُ Orang yang berilmu lebih utama dari orang yang berpuasa, shalat malam, dan berjihad. Dan apabila seorang alim meninggal, maka terjadilah lubang dalam Islam yang tidak akan dapat ditutup kecuali oleh pengganti darinya.

Penjelasan:
Pernyataan ini menekankan superioritas ilmu dan ulama. Puasa, shalat malam, dan jihad adalah ibadah yang agung, namun ilmu memiliki dimensi yang lebih luas karena ia tidak hanya bermanfaat bagi individu pelakunya, tetapi juga bagi seluruh umat. Seorang alim (orang yang berilmu) membimbing masyarakat, menjelaskan syariat, dan menjaga kemurnian agama. Ketiadaan ulama, atau “lubang” yang disebabkan kematian mereka, adalah kerugian besar bagi Islam karena mereka adalah pewaris para nabi yang melanjutkan tugas penyampaian risalah. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kematian seorang alim bisa berupa kehilangan arah umat, penyebaran kebodohan, dan masuknya bid’ah. Oleh karena itu, hanya ulama lain yang sepadan yang dapat mengisi kekosongan tersebut.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin sangat menekankan pentingnya ilmu dan keutamaan ulama. Beliau menggolongkan ulama sebagai “pelita bumi” dan “pewaris para nabi.” Al-Ghazali menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya yang membimbing manusia kepada Allah dan membedakan antara yang hak dan yang batil. Kematian seorang ulama sejati, menurut Al-Ghazali, adalah musibah besar karena mereka adalah penjaga syariat dan penunjuk jalan bagi umat. Mereka tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga membimbing dalam praktik dan moralitas (akhlak). Oleh karena itu, usaha untuk menghasilkan ulama penerus adalah kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi umat Islam.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَالَ (Fi’il Madhi) dan (Fa’il dhamir mustatir) Dan berkata
رَضِيَ (Fi’il Madhi) Semoga ridho
اللَّهُ (Fa’il) Allah
عَنْهُ (Jar Majrur) darinya
نَظْمًا (Hal) dalam bentuk nazham (syair)
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَالَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ نَظْمًا Dan berkata Ali radhiyallahu ‘anhu dalam bentuk syair:

Penjelasan:
Ali bin Abi Thalib juga dikenal memiliki kemampuan dalam bersyair. Syair-syairnya seringkali mengandung hikmah dan motivasi.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
مَا (Harf Nafi) Tidaklah
الْفَخْرُ (Mubtada’) kebanggaan
إِلَّا (Harf Istitsna’) kecuali
لِأَهْلِ (Jar Majrur) bagi pemilik
الْعِلْمِ (Mudhaf Ilaih) ilmu
إِنَّهُمْ (Harf Taukid wa Nasab, Isim Inna) sesungguhnya mereka
عَلَى (Harf Jar) di atas
الْهُدَى (Majrur) petunjuk
لِمَنِ (Jar Majrur) bagi siapa
اسْتَهْدَى (Fi’il Madhi) yang meminta petunjuk
أَدِلَّاءُ (Khabar Inna) para penunjuk jalan
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
مَا الْفَخْرُ إِلَّا لِأَهْلِ الْعِلْمِ إِنَّهُمْ … عَلَى الْهُدَى لِمَنِ اسْتَهْدَى أَدِلَّاءُ Tidak ada kemuliaan (sejati) kecuali bagi ahli ilmu, sesungguhnya mereka … adalah penunjuk jalan di atas petunjuk bagi siapa saja yang meminta petunjuk.

Penjelasan:
Bait ini menegaskan bahwa kemuliaan sejati, atau kebanggaan yang hakiki, bukanlah pada harta, kedudukan, atau keturunan, melainkan pada ilmu. Orang-orang yang berilmu (ulama) adalah pembimbing dan penunjuk arah bagi mereka yang mencari kebenaran. Mereka adalah “obor” yang menerangi jalan kehidupan, menyingkap kegelapan kebodohan dan kesesatan. Tanpa bimbingan mereka, umat akan tersesat.

Imam Al-Ghazali, dalam berbagai karyanya, termasuk Ihya Ulumuddin, berulang kali menekankan bahwa ilmu yang paling mulia adalah ilmu yang mengantarkan kepada ma’rifatullah (mengenal Allah) dan membimbing manusia pada jalan kebenaran. Beliau menganggap ulama sejati adalah mereka yang tidak hanya menguasai ilmu tetapi juga mengamalkannya dan membimbing umat dengan akhlak mulia. Mereka adalah pewaris para nabi yang tugasnya melanjutkan risalah Ilahi, yaitu menyampaikan petunjuk dan kebenaran kepada manusia.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
وَقَدْرُ (Mubtada’) Dan nilai
كُلِّ (Mudhaf Ilaih) setiap
امْرِئٍ (Mudhaf Ilaih) seseorang
مَا (Isim Maushul) apa yang
كَانَ (Fi’il Madhi Naqish) adalah
يُحْسِنُهُ (Fi’il Mudhari’, Maf’ul Bih) dia kuasai dengan baik
وَالْجَاهِلُونَ (Waw ‘Athaf, Mubtada’) Dan orang-orang bodoh
لِأَهْلِ (Jar Majrur) bagi pemilik
الْعِلْمِ (Mudhaf Ilaih) ilmu
أَعْدَاءُ (Khabar) adalah musuh
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
وَقَدْرُ كُلِّ امْرِئٍ مَا كَانَ يُحْسِنُهُ … وَالْجَاهِلُونَ لِأَهْلِ الْعِلْمِ أَعْدَاءُ Dan nilai setiap orang adalah apa yang ia kuasai dengan baik, … dan orang-orang bodoh adalah musuh bagi ahli ilmu.

Penjelasan:
Bait ini menyatakan bahwa harga diri dan nilai seseorang ditentukan oleh pengetahuannya atau keahliannya. Semakin tinggi ilmunya, semakin tinggi pula nilainya di mata Allah dan manusia yang berakal. Sebaliknya, orang-orang bodoh seringkali memusuhi ahli ilmu. Kebodohan seringkali melahirkan kesombongan, iri hati, dan penolakan terhadap kebenaran yang dibawa oleh ilmu. Orang bodoh merasa terancam oleh orang berilmu karena ilmu menyingkap kelemahan mereka dan menantang pandangan mereka yang keliru.

Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga membahas tentang bahaya kebodohan dan orang-orang yang menentang ilmu. Beliau menjelaskan bahwa kebodohan adalah penyakit hati yang paling berbahaya, yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan dan menjauhkannya dari Allah. Orang-orang yang membenci ilmu atau ulama sejati, menurut Al-Ghazali, adalah mereka yang hatinya telah dikuasai hawa nafsu dan keangkuhan. Mereka lebih memilih mengikuti tradisi nenek moyang atau pandangan sendiri daripada menerima kebenaran yang berdasarkan dalil dan akal sehat.


Teks Bahasa Arab I’rob per kata (bahasa) Arti Kata
فَفُزْ (Fa’ Jawab, Fi’il Amr) Maka raihlah
بِعِلْمٍ (Jar Majrur) dengan ilmu
تَعِشْ (Fi’il Mudhari’ Majzum, Jawab Amr) niscaya engkau akan hidup
حَيًّا (Hal) sebagai orang yang hidup
بِهِ (Jar Majrur) dengannya
أَبَدًا (Zharaf Zaman) selamanya
النَّاسُ (Mubtada’) Manusia
مَوْتَى (Khabar) (seperti) orang mati
وَأَهْلُ (Waw ‘Athaf, Mubtada’) dan pemilik
الْعِلْمِ (Mudhaf Ilaih) ilmu
أَحْيَاءُ (Khabar) (adalah) orang-orang yang hidup
Kalimat Arab dengan harokat Arti dalam bahasa indonesia
فَفُزْ بِعِلْمٍ تَعِشْ حَيًّا بِهِ أَبَدًا … النَّاسُ مَوْتَى وَأَهْلُ الْعِلْمِ أَحْيَاءُ Maka raihlah ilmu, niscaya engkau akan hidup abadi dengannya. … Manusia (lain) adalah orang-orang mati, sedangkan ahli ilmu adalah orang-orang yang hidup.

Penjelasan:
Bait terakhir ini merupakan ajakan dan motivasi untuk mencari ilmu. Dengan ilmu, seseorang akan hidup abadi, bukan dalam arti fisik, tetapi dalam arti bahwa warisan ilmunya akan terus memberikan manfaat bahkan setelah kematiannya. Nama dan ajarannya akan dikenang dan diikuti oleh generasi selanjutnya. Sedangkan orang-orang yang tidak memiliki ilmu, atau tidak mewariskan ilmu, dianggap “mati” dalam arti spiritual dan intelektual, karena tidak ada jejak berarti yang mereka tinggalkan untuk kemaslahatan umat. Ilmu memberikan kehidupan yang sesungguhnya karena ia menerangi hati, memberikan pemahaman, dan membimbing kepada kebenaran.

Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menguraikan secara mendalam tentang “kehidupan” dan “kematian” hati. Hati yang hidup adalah hati yang tercerahkan oleh ilmu dan ma’rifatullah, sedangkan hati yang mati adalah hati yang gelap oleh kebodohan, hawa nafsu, dan dosa. Ilmu, menurut Al-Ghazali, adalah nutrisi bagi hati, yang membuatnya hidup dan berkembang. Para ulama sejati adalah mereka yang menghidupkan hati mereka dan hati orang lain melalui ilmu dan bimbingan mereka. Warisan mereka, yaitu ilmu, akan terus mengalir pahalanya dan manfaatnya sepanjang masa, sehingga mereka benar-benar “hidup” abadi dalam catatan sejarah dan hati orang-orang beriman.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

Recent Posts

  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 9)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 8)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 7)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 6)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 5)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 4)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 3)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 2)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 1)
  • PBNU Resmi Kerjasama dengan Kementerian Urusan Islam Kamboja
  • LAZISNU PCINU Turki Resmi Kerjasama dengan UIN Raden Mas Said Surakarta
  • Ada 5 Kader NU Jadi Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo, Siapa Saja?
  • Ihya Ulumuddin: Mengapa Ilmu Merupakan Kunci Kehidupan?
  • Hukum Menonton Konser Musik menurut NU
  • Mengapa Ada Hadits Dhaif dalam Karya Ulama Besar?
  • Apa Itu HYFE XL Prioritas? Ini Pengertian, FUP, dan Realita Kecepatannya
  • Pengertian Render dan Convert: Apa Bedanya dalam Video Editing?
  • Cara Mengatasi Aplikasi Office yang Terus Muncul dan Menerapkan Perubahan Pengaturan Privasi
  • Pixel Launcher Mendapatkan Sentuhan Google Search Baru!
  • Penyebab Aplikasi Wondr BNI Tidak Bisa Dibuka
  • Kode 0425 Daerah Mana? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa Itu SSS CapCut? Pengertian Downloader Video Tanpa Watermark yang Wajib Kalian Tahu
  • Apa Itu Paket GamesMAX Telkomsel? Ini Pengertian dan Fungsinya Bagi Gamers
  • Apa Itu Menu Plus di Google Search? Ini Pengertian dan Fungsinya
  • Apa Itu Lepas Kolpri? Ini Pengertian dan Fenomenanya di Dunia Gaming
  • Apa Itu EmmaUbuntu Debian 6? Pengertian Distro Ringan Berbasis Trixie untuk PC Lawas
  • Apa Itu LocalSend? Pengertian dan Definisi Solusi Transfer File Lintas Platform
  • Apa Itu Microservices Playbook untuk AI Agent? Ini Definisi dan Strategi Penerapannya
  • Apa Itu Firefox AI Engine? Definisi dan Pengertian Strategi Baru Mozilla
  • Apa Itu Toradex Luna SL1680? Definisi System-on-Module dengan Kekuatan AI Terjangkau
  • SparkyLinux 2025-12 ‘Tiamat’ Dirilis dengan Debian Forky, Kernel 6.17
  • Apa Itu SnapScope? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya di Ubuntu
  • Apa Itu Mixxx Versi 2.5.4? Ini Pengertian dan Pembaruannya
  • Linux Kernel 6.19 RC1 Dirilis
  • Ini Dia ESP32 P4: IoT RISC-V dengan Layar AMOLED dan LoRa, Perangkat Handheld Inovatif
  • Apa Itu Update Chat History dan NotebookLM Ultra? Ini Pengertiannya
  • Apa Itu US National Framework for AI? Kepres Donald Trump Bikin Heboh Dunia AI
  • Kenapa Bisnis Properti & Real Estate Harus Pakai AI, Ini Alasannya!
  • BARU! Brave Browser Bakal Bisa Ngerjain Tugas Kalian Secara Otomatis Lewat Agentic AI!
  • Belum Tahu? Google Maps Bakal Makin Canggih Berkat Integrasi Gemini Visual Ini!
  • Siap-Siap! Tahun 2026 Gemini Bakal “Menjajah” Chrome, iPhone, sampai Smartwatch Kalian
  • Kita Bukan Kurang Tools AI, Tapi Kurang Paham Kebutuhan Riil !
  • Claude Code Akuisisi Bun untuk Percepat Pengembangan AI
  • Sam Altman dan Code Red di OpenAI
  • rLLM: Framework Training LLM dengan Reinforcement
  • Apa Itu Serangan Kredensial IAM (IAM Credential Attack)? Ini Pengertian dan Risiko Fatalnya
  • Apa Itu Serangan Malware Kloning Aplikasi? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Serangan Siber Rusia Targetkan Industri Energi: Sandworm Mengintai
  • Apa Itu Video PT Pabrik Brebes Viral? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa itu Data Breach Coupang? Pengertian dan Kronologi Kebocoran Data Terbesar di Korea Selatan
  • Apa Itu CVE-2018-4063? Pengertian Celah Keamanan Sierra Wireless AirLink yang Masuk Katalog CISA
  • Apa Itu Ashen Lepus? Kelompok Peretas yang Mengincar Instansi Pemerintah Timur Tengah
  • Pengertian Vulnerability WebKit Apple Terbaru: Apa Itu CVE-2025-43529 dan CVE-2025-14174?
  • Apa Itu Fake OSINT? Definisi dan Bahaya Repositori GitHub Palsu
  • Apa Itu GenAI Browser Security? Ini Definisi dan Strategi Pengamanannya

Categories

  • Akhlaq lil Banin
  • Alala
  • Bahtsul Masail
  • Cerita
  • Download
  • Idhotun Nasyiin
  • Ihya Ulumuddin
  • Jurumiyah
  • Ke-NU-an
  • Nashoihul Ibad
  • Pendidikan
  • PKB
  • Tokoh
©2025 surauEMKA | Design: Newspaperly WordPress Theme