Skip to content

surauEMKA

مَا زِلتَ طالبًا

Menu
  • Home
  • Pendidikan
  • Ke-NU-an
  • Bahtsul Masail
  • PKB
  • Kitab Kuning
    • Ihya Ulumuddin
    • Nashoihul Ibad
    • Idhotun Nasyiin
    • Jurumiyah
    • Alala
    • Akhlaq lil Banin
Menu

Tijanud Darari: Kitab Nusantara tentang Dasar Aqidah Islam Karya Syekh Nawawi Albantani

Posted on December 18, 2025 by Pengging Suluhbumi

Aqidah merupakan pondasi utama dalam beragama yang sangat penting ditanamkan, bahkan sebelum anak-anak menginjak usia mukallaf. Jika jenengan perhatikan suasana di masjid atau mushola kampung, terutama basis NU, lantunan nazham aqidah sering menggema sebagai pujian sebelum shalat. Nah, untuk melengkapi hafalan tersebut dengan pemahaman mendalam namun ringan, hadir sebuah kitab prosa (kalam natsar) berjudul Tijanud Darari yang merupakan syarah atau penjelasan dari risalah tauhid.

Biasanya, anak-anak kita di Madrasah Diniyah atau TPQ lebih akrab dengan Aqidatul Awam karena bentuknya yang nazham atau puisi sehingga mudah dihafalkan sambil didendangkan. Namun, Tijanud Darari ini menawarkan pendekatan yang sedikit berbeda tapi tetap ramah bagi pemula. Kitab ini adalah buah karya ulama besar kebanggaan Nusantara, Syekh Muhammad Nawawi Banten, yang mensyarahi (menjelaskan) risalah tauhid karya Syekh Ibrahim al-Bajuri. Jadi, kalau Aqidatul Awam itu versinya puisi, kitab ini adalah versi prosanya yang lebih rinci menjelaskan apa dan bagaimana aqidah itu harus tertanam di hati.

Mari kita kenalan sebentar dengan penulis risalah aslinya, yakni Syekh Burhanuddin Abi Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri, atau yang masyhur disapa Syekh al-Bajuri. Beliau bukan ulama sembarangan, lho. Beliau adalah Syaikhul Azhar ke-19. Lahir di Mesir Utara pada tahun 1783 M, beliau menghabiskan usianya untuk ngaji dan mengajar. Istilah santrinya, hidup beliau habis untuk ber-ifadah (memberi faedah ilmu) dan ber-istifadah (mengambil faedah ilmu). Saking alimnya, beliau dikenal sebagai pecinta Ahlul Bait dan sosok yang lisannya nggak pernah kering dari zikir. Karya beliau pun banyak sekali, lebih dari 20 kitab yang rampung ditulis, mencakup berbagai fan ilmu dari tauhid hingga fiqih.

Lantas, kenapa risalah aqidah ini ditulis? Berdasarkan mukadimahnya, Syekh al-Bajuri menulis risalah ringkas ini karena permintaan salah satu “saudaranya”—yang dalam tradisi keilmuan biasanya merujuk pada muridnya. Murid tersebut meminta dibuatkan ringkasan sifat-sifat Allah dan Rasul-Nya yang wajib diketahui setiap Muslim. Karena permintaan tulus inilah, lahir sebuah tulisan yang sangat sistematis. Teks aslinya berbunyi, “Sebagian saudaraku meminta… untuk menulis risalah ringkas yang memuat sifat-sifat wajib bagi-Nya… Lalu saya memenuhi permintaan tersebut.” Sederhana, tapi dampaknya luar biasa sampai sekarang.

Dalam Tijanud Darari, Syekh Nawawi Banten menjabarkan risalah tersebut dengan gaya yang sangat “menggurui” dalam arti positif. Pembahasannya dibagi menjadi tiga topik besar: ketuhanan (ilahiyyat), kenabian (nubuwwat), dan bagian penutup (khatimah) yang membahas hal-hal sam’iyyat seperti telaga Nabi, nasab, hingga putra-putri Rasulullah SAW.

BELI KITAB TIJANUD DARORI DISINI https://s.shopee.co.id/40ZZOuRktS

Yang membuat kitab ini asik dipelajari adalah sistematikanya. Jenengan tidak akan diajak berputar-putar dengan dialektika filsafat yang rumit. Polanya jelas: sebutkan sifat wajib, sebutkan lawannya (mustahil), beri definisinya, lalu sertakan dalil aqli (logika) yang simpel. Contohnya saat membahas sifat Wujud. Disebutkan bahwa Allah wajib bersifat Wujud (Ada), lawannya adalah ‘Adam (Tiada), dan dalilnya adalah adanya alam semesta ini. Logika yang dibangun Syekh Nawawi sangat cespleng: kalau alam ini ada, pasti ada yang membuat, karena mustahil sesuatu yang baru muncul dengan sendirinya tanpa pencipta.

Selain itu, Syekh Nawawi Banten sangat telaten dalam mendefinisikan istilah-istilah teknis. Beliau sadar betul bahwa pembacanya mungkin orang awam atau santri pemula. Istilah seperti “Wajib”, “Mustahil”, dan “Ja’iz” dikupas tuntas beserta contohnya. Misalnya, “Wajib” akal didefinisikan sebagai sesuatu yang nggak mungkin tidak ada (seperti Dzat Allah). Sedangkan “Mustahil” adalah sesuatu yang nggak mungkin ada (seperti adanya sekutu bagi Allah). Penjelasan semacam ini sangat membantu kita yang kadang suka bingung membedakan hukum akal dan hukum syara’.

Melihat strukturnya yang rapi, kitab ini sebenarnya sangat ideal untuk dijadikan kurikulum dasar di pesantren atau madrasah diniyah. Materinya padat, nggak bertele-tele, dan mudah dicerna logika orang awam sekalipun. Bagi jenengan yang ingin memperkuat fondasi tauhid keluarga atau santri, kitab ini bisa jadi jembatan yang kokoh sebelum melangkah ke kitab-kitab tebal lainnya.

Bisa kita pahami bahwa mempelajari aqidah tidak harus selalu dengan kening berkerut. Melalui Tijanud Darari, kita diajak menyelami keesaan Allah dengan cara yang sistematis dan menenangkan hati. Metode penulisan Syekh al-Bajuri yang kemudian disyarah oleh Syekh Nawawi Banten membuktikan betapa pedulinya para ulama terdahulu terhadap pemahaman umat. Rekan-rekanita sekalian, mari kita lestarikan khazanah keilmuan ini dengan mengkajinya kembali di majelis-majelis kita. Terima kasih sudah membaca ulasan ini, semoga aqidah kita semakin kuat dan lurus.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

Recent Posts

  • Cak Imin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN Tanggap Bencana: Alam Jadi Guru, Mahasiswa Wajib Tangguh!
  • Mau Kuliah di Luar Negeri? PBNU Buka Program NU Scholarship untuk Persiapan S2 dan S3, Simak Syaratnya!
  • Tijanud Darari: Kitab Nusantara tentang Dasar Aqidah Islam Karya Syekh Nawawi Albantani
  • Sejarah Berulang: Konflik PBNU Saat Ini Dinilai Sebagai “Copy-Paste” Tragedi PKB 2008
  • Rencana Presiden Prabowo Menjadikan Papua Ladang Sawit, PKB INGATKAN KERAS Soal Hutan Adat
  • Jelang Muswil PKB Jatim: Dari Gus Halim sampai Cak Thoriq, Siapa Bakal Pegang Komando?
  • Jelang Muswil 2025, Siapa Sosok Kuat yang Bakal Pimpin PKB Jatim? DPC Mulai Setor Nama!
  • Alissa Wahid: Refleksi Kebangsaan dan Demokrasi jadi Tema Haul Ke-16 KH Abdurrahman Wahid Tahun 2025
  • Inilah Kronologi Saling Sanggah Antara Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Terkait Polemik Moratorium Digdaya Persuratan
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 9)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 8)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 7)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 6)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 5)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 4)
  • Android 16: Animasi Folder Baru yang Mengubah Cara Kita Berinteraksi!
  • Android 16: Notifikasi Lokasi ‘Blue Dot’ – Fitur Baru yang Perlu Kalian Ketahui!
  • Apa Itu Risiko Auto Click di Event Spongebob Mobile Legends? Ini Penjelasannya
  • Apa Itu Fitur Eksperimental Windows? Ini Pengertian dan Cara Menonaktifkannya
  • Apa Itu Android 16 Beta 1? Ini Pengertian dan Fitur Terbarunya
  • Belum Tahu? Ini Trik Supaya Bisa Dapat Skin Patrick Mobile Legends dengan Harga Murah
  • Pixel Desember 2025: Update Besar Siap Meluncur, Apa yang Baru?
  • Apa Itu HYFE XL Prioritas? Ini Pengertian, FUP, dan Realita Kecepatannya
  • Pengertian Render dan Convert: Apa Bedanya dalam Video Editing?
  • Cara Mengatasi Aplikasi Office yang Terus Muncul dan Menerapkan Perubahan Pengaturan Privasi
  • Apa Itu Platform Modular Intel Alder Lake N (N100)? Ini Pengertian dan Spesifikasinya
  • Apa Itu Armbian Imager? Pengertian Utilitas Flashing Resmi untuk Perangkat ARM Kalian
  • Apa Itu OpenShot 3.4? Pengertian dan Fitur LUT Terbaru untuk Grading Warna
  • Flatpak 1.16.2: Sandbox Baru untuk GPU Intel Xe dan VA-API
  • Apa Itu EmmaUbuntu Debian 6? Pengertian Distro Ringan Berbasis Trixie untuk PC Lawas
  • Apa Itu LocalSend? Pengertian dan Definisi Solusi Transfer File Lintas Platform
  • Apa Itu Microservices Playbook untuk AI Agent? Ini Definisi dan Strategi Penerapannya
  • Apa Itu Firefox AI Engine? Definisi dan Pengertian Strategi Baru Mozilla
  • Apa Itu Toradex Luna SL1680? Definisi System-on-Module dengan Kekuatan AI Terjangkau
  • SparkyLinux 2025-12 ‘Tiamat’ Dirilis dengan Debian Forky, Kernel 6.17
  • Apa Itu Nemotron-3 Nano? Pengertian Model Bahasa Ringkas dan Hasil Uji Cobanya
  • Prompt AI Dapur Aestetik
  • Prompt AI Suami Istri Bawa Terong
  • Prompt AI Touring Motor di Stadion GBK
  • Prompt AI Foto Jadul Kebaya Merantau Belanda
  • Prompt AI Foto Suami Istri Cek HP
  • Prompt AI Nerima Paket COD
  • Prompt AI Foto Model Hijab Sporty
  • Prompt AI Nonton Pameran Lukisan di Museum
  • Apa Itu Update Chat History dan NotebookLM Ultra? Ini Pengertiannya
  • Apa Itu Surat Panggilan Polisi yang Sah? Ini Ciri-Ciri dan Contohnya
  • Apa Itu Serangan Kredensial IAM (IAM Credential Attack)? Ini Pengertian dan Risiko Fatalnya
  • Apa Itu Serangan Malware Kloning Aplikasi? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Serangan Siber Rusia Targetkan Industri Energi: Sandworm Mengintai
  • Apa Itu Video PT Pabrik Brebes Viral? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa itu Data Breach Coupang? Pengertian dan Kronologi Kebocoran Data Terbesar di Korea Selatan
  • Apa Itu CVE-2018-4063? Pengertian Celah Keamanan Sierra Wireless AirLink yang Masuk Katalog CISA
  • Apa Itu Ashen Lepus? Kelompok Peretas yang Mengincar Instansi Pemerintah Timur Tengah
  • Pengertian Vulnerability WebKit Apple Terbaru: Apa Itu CVE-2025-43529 dan CVE-2025-14174?
  • Apa Itu Fake OSINT? Definisi dan Bahaya Repositori GitHub Palsu

Categories

  • Akhlaq lil Banin
  • Alala
  • Bahtsul Masail
  • Cerita
  • Download
  • Gusdur
  • Idhotun Nasyiin
  • Ihya Ulumuddin
  • Jurumiyah
  • Ke-NU-an
  • Nashoihul Ibad
  • Pendidikan
  • PKB
  • Tokoh
©2025 surauEMKA | Design: Newspaperly WordPress Theme