Rais Aam PBNU: Jangan Berdoa yang Jelek


 Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, mengajak umat Muslim untuk menggunakan ucapan yang baik dalam berdoa. Ia mengingatkan bahwa terdapat waktu-waktu yang lebih mustajab (dikabulkan) untuk berdoa dalam setiap pergantian masa. Ia menekankan bahwa doa yang negatif dapat terucap pada waktu yang memungkinkan doa tersebut dikabulkan oleh Allah.


Miftachul Akhyar merujuk pada sebuah hadits yang mengatakan bahwa seseorang sebaiknya memeriksa apa yang dia doakan. Hadits tersebut menunjukkan bahwa seseorang tidak tahu apa yang telah ditetapkan tentang doanya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang berhati-hati dalam berdoa atau memiliki cita-cita yang baik.


Miftachul Akhyar mengajak umat Muslim untuk terus berdoa, karena tidak diketahui dengan pasti kapan waktu mustajabah. Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak mendoakan anak-anaknya dengan kata-kata negatif, terutama jika doa tersebut jatuh pada waktu mustajabah.


Miftachul Akhyar menjelaskan bahwa ada banyak pandangan mengenai waktu-waktu mustajabah, seperti setelah Ashar, mendekati Maghrib, atau menjelang matahari terbenam. Ia juga mengacu pada hadits sahabat Jabir yang melarang berbicara buruk terhadap anak, saudara, dan orang lain yang dikenal.


Pesan Miftachul Akhyar adalah untuk menggunakan kata-kata dan doa yang baik, serta berhati-hati terhadap waktu-waktu mustajabah agar harapan-harapan baik dapat terwujud.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Rais Aam PBNU: Jangan Berdoa yang Jelek"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.