Skip to content

surauEMKA

مَا زِلتَ طالبًا

Menu
  • Home
  • Pendidikan
  • Ke-NU-an
  • Bahtsul Masail
  • PKB
  • Kitab Kuning
    • Ihya Ulumuddin
    • Nashoihul Ibad
    • Idhotun Nasyiin
    • Jurumiyah
    • Alala
    • Akhlaq lil Banin
Menu
membangun kembali pesantren

Menjaga Nyala Pesantren Sepeninggal Kiai

Posted on December 23, 2025December 23, 2025 by Cah Bodo

Setiap kali terdengar kabar lelayu wafatnya seorang ulama atau pengasuh pesantren, hati rasanya nyesek luar biasa. Langit serasa runtuh bagi para santri. Tapi, di sela-sela isak tangis dan lantunan tahlil itu, seringkali terselip satu pertanyaan yang nggak berani diucapkan keras-keras: nasib pesantren ini kedepannya gimana? Tulisan ini hadir untuk mengupas kegelisahan tersebut, tentang bagaimana pesantren menjaga napas kehidupannya meski sang pendiri telah kapundut.

Kekhawatiran semacam itu wajar adanya dan bukan tanpa dasar. Jenengan mungkin pernah melihat atau mendengar kisah pesantren yang dulunya megah, santrinya ribuan, tapi perlahan meredup setelah Romo Yai-nya kapundut (wafat). Santri boyong satu per satu, bangunan mulai kusam kayak tak bertuan, dan yang paling bikin sedih, ruh “keilmuan” yang dulu hidup, perlahan hilang. Ini realitas pahit yang harus kita akui bersama.

Namun, dunia pesantren itu unik. Ada juga pesantren yang justru makin moncer meski sudah ditinggal pendirinya, bahkan sudah ganti estafet sampai generasi ketiga atau keempat. Contoh paling nyata ya Pondok Modern Darussalam Gontor. Meskipun Trimurti pendiri—Almaghfurlah KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fananie, dan KH Imam Zarkasyi—sudah lama berpulang, Gontor tetaplah Gontor yang gagah. Atau lihat Pesantren Darunnajah Jakarta yang cabangnya ada di mana-mana itu. Apa rahasianya? Kenapa mereka bisa tetap exist dan berkembang?

Pesantren di Nusantara ini memang umumnya lahir dari karisma seorang figur. Kiai adalah pusat gravitasi; beliau yang babat alas, mengajar kitab, memimpin jamaah, dan jadi magnet bagi santri dari berbagai penjuru angin. Ini kekuatan dahsyat, tapi di sisi lain, ini juga titik paling rawan. Kalau sistemnya cuma “nempel” di sosok Kiai, begitu beliau wafat, guncangannya bakal terasa banget. Max Weber, sosiolog Jerman itu, menyebut tantangan ini sebagai “rutinisasi karisma”. Bahasanya agak berat, tapi intinya: gimana caranya mengubah kekuatan personal Kiai menjadi kekuatan sistem lembaga. Tanpa proses ini, karisma itu bisa ikut terkubur bersama jasad sang tokoh.

Nah, pesantren-pesantren yang sukses melewati masa transisi kritis ini punya satu kesamaan: mereka membangun sistem, nggak cuma mengandalkan figur semata. Gontor, misalnya, sudah lama mewakafkan diri pada umat. Pesantren bukan milik keluarga ndalem, tapi milik Badan Wakaf. Jadi, siapa pun yang memimpin, rel-nya sudah jelas.

Pola serupa diterapkan oleh para pendiri Darunnajah—Almaghfurlah KH Abdul Manaf Mukhayyar, KH Qomaruzzaman, dan KH Mahrus Amin. Mereka merumuskan apa yang disebut “Fitur Darunnajah”. Sampeyan perlu tahu, fitur ini bukan sekadar aturan tempel dinding, tapi lima pilar hidup pesantren. Pertama, Fikrah (ideologi). Pemikiran Kiai itu harus ditulis dan diajarkan, biar nggak cuma ada di kepala beliau saja. Kedua, Shibgah (identitas/warna). Ini soal karakter santri, cara berpakaian, sampai tradisi harian yang bikin pesantren itu punya ciri khas.

Ketiga, ada Khittah (garis perjuangan). Ini kompasnya. Mau badai kayak apa pun, kalau kompasnya jelas, kapal pesantren nggak akan nyasar. Keempat, Ansyithah (program). Kegiatan itu harus tersistem, ada kurikulumnya, nggak cuma nunggu perintah dadakan. Dan kelima, yang sering kelupaan, adalah Taqyim (evaluasi). Tanpa evaluasi, kita sering merasa sudah benar padahal mungkin sudah melenceng jauh.

Membangun sistem ini sama sekali bukan bentuk ketidakhormatan pada Kiai. Justru, menurut pandangan kami, inilah bentuk penghormatan tertinggi. Kanjeng Nabi Muhammad SAW sendiri adalah teladan terbaik dalam hal ini. Beliau tidak hanya meninggalkan ajaran, tapi membangun sistem komunitas dan menyiapkan kader (sahabat) yang paham visi beliau. Makanya Islam tetap jaya belasan abad setelah beliau wafat.

Jadi, buat jenengan yang aktif mengurus pesantren atau lembaga keagamaan, yuk mulai berbenah. Dokumentasikan dawuh dan visi Kiai, buat tim kolektif yang solid, dan bangun aturan main yang jelas. Jangan biarkan warisan ulama kita redup cuma karena kita malas menata manajemen. Sistem yang kuat adalah cara kita menjaga cahaya ilmu para Kiai agar terus bersinar melintasi zaman.

Membangun sistem bukan berarti kita mau menggantikan peran sentral Kiai dengan mesin birokrasi yang kaku, melainkan menyiapkan wadah agar berkah keilmuan beliau bisa terus mengalir deras. Pesantren yang kuat adalah yang usianya melampaui usia biologis pendirinya. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca refleksi ini, rekan-rekanita. Mari kita jaga pesantren kita masing-masing sebagai benteng terakhir moral bangsa.

* Disadur dari tulisan Muhammad Irfanudin Kurniawan dan Afaf Saifullah Kamalie di NU Online

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

Recent Posts

  • Menjaga Nyala Pesantren Sepeninggal Kiai
  • Pandangan Imam Ghazali tentang Parenting di Era Digital
  • Kitab Tsaquful Akhyarin Nahdliyah – Sambutan Qurratul ‘Ain
  • Kitab Tsaquful Akhyarin Nahdliyah – Sambutan
  • Cak Imin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN Tanggap Bencana: Alam Jadi Guru, Mahasiswa Wajib Tangguh!
  • Mau Kuliah di Luar Negeri? PBNU Buka Program NU Scholarship untuk Persiapan S2 dan S3, Simak Syaratnya!
  • Tijanud Darari: Kitab Nusantara tentang Dasar Aqidah Islam Karya Syekh Nawawi Albantani
  • Sejarah Berulang: Konflik PBNU Saat Ini Dinilai Sebagai “Copy-Paste” Tragedi PKB 2008
  • Rencana Presiden Prabowo Menjadikan Papua Ladang Sawit, PKB INGATKAN KERAS Soal Hutan Adat
  • Jelang Muswil PKB Jatim: Dari Gus Halim sampai Cak Thoriq, Siapa Bakal Pegang Komando?
  • Jelang Muswil 2025, Siapa Sosok Kuat yang Bakal Pimpin PKB Jatim? DPC Mulai Setor Nama!
  • Alissa Wahid: Refleksi Kebangsaan dan Demokrasi jadi Tema Haul Ke-16 KH Abdurrahman Wahid Tahun 2025
  • Inilah Kronologi Saling Sanggah Antara Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Terkait Polemik Moratorium Digdaya Persuratan
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 9)
  • Ihya Ulumiddin Bab Ilmu (Part 8)
  • Masih Pusing Hitung Gaji Manual? Waktunya Pakai Aplikasi HR
  • Apa Itu Dustruco? Ini Pengertian dan Cara Pasangnya di HP Kalian
  • Apa Itu Aplikasi Dooie Live? Ini Pengertian dan Cara Pakai Aplikasinya untuk Cari Jodoh
  • Apa Itu Battle Emote Jefri Nichol dan Om Telolet Om di MLBB? Ini Penjelasannya
  • Apa itu Game Luna Mobile dan Bagaimana Cara Menangnya?
  • Apa Itu Kompensasi Sistem Trail Mobile Legends? Ini Penjelasan dan Cara Klaim Hadiahnya
  • Apa Itu Update Google Pixel 2 Desember 2025? Ini Penjelasannya!
  • Ini Cara Reset Desil di Aplikasi Cek Bansos Biar Valid (Update Januari 2026)
  • Apa Itu EZNET Wireless dan Fiber Optic? Ini Perbedaan dan Pengertian Lengkapnya
  • Pengertian Rework Magic Wheel dan Rank Mythic Eternal: Apa itu Perubahan Sistem Baru Mobile Legends?
  • Apa Itu AI Kill Switch di Firefox? Ini Pengertian dan Detail Fitur Terbarunya
  • Apa Itu Platform Modular Intel Alder Lake N (N100)? Ini Pengertian dan Spesifikasinya
  • Apa Itu Armbian Imager? Pengertian Utilitas Flashing Resmi untuk Perangkat ARM Kalian
  • Apa Itu OpenShot 3.4? Pengertian dan Fitur LUT Terbaru untuk Grading Warna
  • Flatpak 1.16.2: Sandbox Baru untuk GPU Intel Xe dan VA-API
  • Apa Itu EmmaUbuntu Debian 6? Pengertian Distro Ringan Berbasis Trixie untuk PC Lawas
  • Apa Itu LocalSend? Pengertian dan Definisi Solusi Transfer File Lintas Platform
  • Apa Itu Microservices Playbook untuk AI Agent? Ini Definisi dan Strategi Penerapannya
  • Apa Itu Firefox AI Engine? Definisi dan Pengertian Strategi Baru Mozilla
  • Apa Itu Toradex Luna SL1680? Definisi System-on-Module dengan Kekuatan AI Terjangkau
  • Apa Itu Elestio Get A Team? Ini Pengertian Karyawan AI Digital
  • Apa itu RunPod? Ini Pengertian dan Tutorial Cara Deploy Pod Pertamamu
  • Apa Itu Migrasi Pod di RunPod? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Loading Model AI Lama? Coba Fitur Cached Models RunPod Ini, Hemat Waktu & Biaya!
  • Replicate Diakuisisi Cloudflare? Tenang, Ini Justru Kabar Baik Buat Developer AI
  • Apa Itu Nemotron-3 Nano? Pengertian Model Bahasa Ringkas dan Hasil Uji Cobanya
  • Prompt AI Dapur Aestetik
  • Prompt AI Suami Istri Bawa Terong
  • Prompt AI Touring Motor di Stadion GBK
  • Prompt AI Foto Jadul Kebaya Merantau Belanda
  • Apa Itu Kerentanan UEFI? Pengertian Celah Keamanan DMA pada Booting Awal
  • Apa Itu Serangan Siber Infrastruktur Kritikal? Belajar dari Kasus Peretasan Air Bersih Denmark
  • Apa Itu Error Update MSMQ di Windows 10? Ini Penjelasan Lengkap dan Solusinya
  • Apa Itu “I Am Not a Robot – reCAPTCHA Verification ID: 2165”? Ini Pengertian dan Bahayanya
  • Apa Itu Serangan Clop Ransomware pada CentreStack? Ini Pengertian dan Dampaknya
  • Apa Itu E-Note? Pengertian Platform Kripto yang Baru Saja Disita FBI
  • Pengertian CVE-2025-37164: Celah Keamanan Fatal di HPE OneView Adalah?
  • Apa Itu APT137? Pengertian Kelompok Peretas Tiongkok yang Mengincar Windows
  • Austria Blokir Meta: Ini Kronologi Dampak Nyata GDPR
  • Apa Itu Kasus Kebocoran Data Universitas Sydney? Ini Penjelasan Lengkap dan Kronologinya

Categories

  • Akhlaq lil Banin
  • Alala
  • Bahtsul Masail
  • Cerita
  • Download
  • Gusdur
  • Idhotun Nasyiin
  • Ihya Ulumuddin
  • Jurumiyah
  • Ke-NU-an
  • Nashoihul Ibad
  • Pendidikan
  • PKB
  • Tokoh
©2025 surauEMKA | Design: Newspaperly WordPress Theme